Lompat ke isi utama
x
Kankemenag Bantul

Pelaksanaan PSMP Hybrid Kankemenag Bantul

Dikirim oleh Dendy Pramana.P pada 7 March 2023

Bantul (Kankemenag) - Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul (Kankemenag Bantul) selenggarakan Pembinaan Senin Minggu Pertama (PSMP) secara hybrid, Senin (6/3). PSMP ini diikuti oleh ASN bawah atap di Aula Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT), sedangkan untuk Satuan Kerja (Satker) KUA dan madrasah mengikuti melalui Zoom Meeting atau Youtube Kankemenag Bantul.

“Kehadiran bapak ibu semuanya sebagai loyalitas sebagai ASN Kementerian Agama Kabupaten Bantul”, kata Ahmad Shidqi Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul. “Saya harap semua aspek yang mendukung diraihnnya predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) ini tidak hanya dilakukan ketika ingin mencari predikat tersebut tetapi juga dilaksanakan pasca diraihnya predikat WBBM pada kantor ini,” imbuhnya.

Tidak lupa Ahmad Shidqi memperkenalkan jajaran pimpinan baru di Kankemenag Bantul yang telah dilantik per 2 Maret 2023. Yang pertama Kasubbag Tata Usaha kita, Aminudin dari Penais Zawa Kanwil Kemenag DIY, Maskur Ashari sebagai Kasi PHU dari Kasi PAIS Kemenag Kota Yogyakarta, Sugito sebagai Kasi Bimas Islam dari Kasi Bimas Islam Kemenag Kulon Progo dan Suprapto sebagai Kasi PD. Pontren dari Penyelenggara Zawa Kemenag Sleman.

“Kami harap untuk seluruh pejabat baru dapat menyesuaikan terhadap kultur situasi yang ada di Kementerian Agama Kabupaten Bantul menjadi tugas kedinasan yang menjadi amanah bapak-bapak semua, sehingga apa yang menjadi target kita bersama segera bisa direalisasikan,” kata Ahmad Shidqi.

“Berbeda orang juga berbeda cara memimpin, jadi saya harap kepada teman-teman semuanya untuk dapat segera menyesuaikan, menerima dan beradaptasi dengan pimpinan baru kita agar bisa menjalankan tugas dengan enjoy,” imbuh Ahmad Shidqi.

Kankemenag Bantul

Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam, Bambang Inanta menyampaikan bahwa dalam waktu dekat akan melaksanakan kegiatan terkait moderasi beragama bagi guru, pengawas, dan juga siswa. “Harapannya, kita tidak mendengar lagi guru atau sisiwa yang intoleran,” jelasnya.

Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, Ahmad Musyadad menjelaskan terkait DIPA madrasah. “Untuk bapak ibu guru di madrasah negeri maupun swasta, perlu kami sampaikan bahwa untuk TPG semuanya masuk di DIPA Sekjend, yang sebelumnya di masing-masing Satker, sekarang jadi satu,” jelasnya.

“Terkait ASPD, saya rasa di tingkat MTs sudah representatif perihal perangkat maupun proktornya. Namun di tingkat MI yang perlu berjuang, karena ada perangkat yang belum lengkap,” tambah Musyadad. (Eviden)