Lompat ke isi utama
x
KUA Sedayu

KUA Sedayu Dukung Program PPBMP Bantul Melalui Edukasi Keluarga dan Remaja

Dikirim oleh Dendy Pramana.P pada 21 October 2025

Bantul (KUA Sedayu) — Plt. Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kapanewon Sedayu, Ari Iswanto, turut berperan aktif dalam kegiatan Program Pemberdayaan Berbasis Masyarakat Padukuhan (PPBMP) yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Bantul. Program ini menjadi upaya nyata pemerintah untuk memperkuat kemandirian masyarakat di tingkat padukuhan dalam menanggulangi berbagai persoalan riil seperti kemiskinan ekstrem, stunting, dan permasalahan sosial keluarga.

 

Sabtu (18/10/2025), Ari Iswanto hadir di dua lokasi kegiatan. Sesi pertama dilaksanakan pukul 10.00 WIB di rumah Dukuh Kaliurang Argomulyo (Juwakir) dengan peserta sekitar 30 orang masyarakat setempat. Sesi kedua berlangsung pukul 13.00 WIB di rumah Dukuh Sundi Kidul Argorejo (Kusdi) dan dihadiri oleh tokoh masyarakat, kader PKK, dan para orang tua remaja.

 

Dalam kesempatan tersebut, Ari Iswanto menyampaikan dua tema penting yang relevan dengan isu sosial di masyarakat. Di Padukuhan Surobayan, tema yang diangkat adalah “Pendewasaan Usia Nikah dan Pencegahan Pernikahan Usia Dini”, sedangkan di Padukuhan Sundi Kidul fokus pembahasan adalah “Edukasi Orang Tua terhadap Remaja Pra Nikah”.

 

Menurut Ari, keluarga merupakan unit terkecil dan paling dasar dalam tatanan sosial masyarakat, yang memiliki peran sangat penting dalam membentuk generasi muda yang siap menghadapi pernikahan dengan matang, baik secara emosional, ekonomi, maupun spiritual.

 

“Keluarga adalah benteng pertama dalam mencegah pernikahan dini. Orang tua memiliki tanggung jawab besar dalam mendidik, membimbing, dan mendampingi anak-anaknya agar memahami makna pernikahan yang sebenarnya,” tegasnya.

 

Dalam paparannya, Ari Iswanto menjelaskan lima langkah penting yang dapat dilakukan keluarga dalam mencegah pernikahan dini. Pertama, memberikan edukasi dan informasi tentang risiko pernikahan dini serta hukum yang mengatur usia minimal pernikahan. Kedua, menanamkan nilai moral dan agama sejak dini agar remaja memiliki benteng karakter yang kuat. Ketiga, membangun komunikasi dua arah yang terbuka antara orang tua dan anak untuk menciptakan kedekatan emosional. Keempat, mengawasi aktivitas dan pergaulan anak, termasuk penggunaan media sosial agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas. Kelima, mengarahkan remaja pada masa depan yang produktif, dengan menekankan pentingnya pendidikan, keterampilan, dan kemandirian sebelum menikah.

 

Kegiatan ini juga menjadi bentuk sinergi KUA Sedayu dengan Pemerintah Kabupaten Bantul dalam mendukung PPBMP. PPBMP merupakan program unggulan non-fisik yang disusun berdasarkan musyawarah padukuhan (Musduk) untuk menjawab kebutuhan nyata masyarakat di tingkat akar rumput. Fokus program ini diarahkan pada tiga prioritas utama, yakni pengentasan kemiskinan, penurunan stunting, penyelesaian isu strategis lokal, termasuk pendidikan, kesehatan, dan pengelolaan lingkungan.

 

Melalui kegiatan edukatif seperti ini, KUA Sedayu berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya peran keluarga dalam pembangunan sosial, khususnya dalam mewujudkan generasi muda yang berkualitas.

 

Sinergi antara KUA, pemerintah kalurahan, dan masyarakat padukuhan diharapkan mampu memperkuat ketahanan keluarga, menurunkan angka pernikahan dini, serta menciptakan lingkungan sosial yang sehat, berdaya, dan sejahtera. (Jml)