Lompat ke isi utama
x
Kankemenag Bantul

Kasubbag TU Hadiri Peresmian Gedung POB Syekh Bela Belu, Gedung Balai Nikah dan Manasik Haji SBSN KUA Kecamatan

Bantul (Kankemenag) – Kepala Subbagian Tata Usaha (Kasubbag TU) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul (Kankemenag Bantul) H. Mukotip, S.Ag., M.Pd.I. menghadiri acara Peresmian Gedung Pos Observasi Bulan (POB) Syekh Bela Belu, Gedung Balai Nikah dan Manasik Haji SBSN KUA Kecamatan tahun 2021 oleh Dirjen Bimas Islam Kemenag RI Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, M.A. di halaman gedung POB Syekh Bela Belu, Selasa (17/5). Acara ini diikuti oleh para pejabat di lingkungan Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag D. I. Yogyakarta, dari Kankemenag Kabupaten/Kota, para Kepala Seksi Bimas Islam, para kepala KUA, baik luring maupun daring.

Kepala Kanwil Kemenag D. I. Yogyakarta Dr. H. Masmin Afif, M.Ag. menyampaikan bahwa POB ini telah bersinergi dengan beberapa lembaga, termasuk BMKG. “BMKG telah mengirimkan surat kerjasama, agar POB ini tidak hanya untuk kepentingan observasi bulan saja, tetapi juga dipersiapkan untuk edukasi kepada para pelajar dan juga masyarakat untuk mengembangkan ilmu falak dan menjadi bagian dari observasi peningkatan pemahaman terkait dengan bagaimana ilmu falak dipelajari dan kemudian diaplikasikan,” ucap dalam sambutannya.

Masmin menambahkan bahwa pembangunan gedung SBSN dan gedung POB Syekh Bela Belu ini merupakan program prioritas Menteri Agama. Masmin juga melaporkan terkait alokasi pembangunan Gedung Balai Nikah dan Manasik Haji SBSN KUA Kecamatan ini. KUA Tegalrejo Kota Yogyakarta dengan persentase realisasi pagu 99,99%, KUA Sedayu dengan realisasi 99,95%, KUA Galur Kabupaten Kulon Progo 99,94%, dan alokasi pembangunan POB ini dengan persentase realisasi pagu 99,99%. “Alhamdulillah melalui prestasi ini kemarin pembangunan KUA dan manasik haji bidang urais kanwil diy termasuk serapan tertinggi nasional,” imbuhnya.

Bupati Bantul H. Abdul Halim Muslih yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Plt Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Pemda Bantul Suparman, S.I.P., M.Hum. mengatakan bahwa dengan adanya POB yang representativ, maka pakar astronomi Kementerian Agama dapat lebih optimal dalam menjalankan tugasnya, salah satunya untuk menentukan umur bulan dalam kalender hijriah. Hal ini tidak hanya akan bermanfaat bagi umat muslim di Bantul saja, namun umat muslim se-Indonesia.

TU

Dalam kesempatan ini, Kamaruddin Amin menyampaikan bahwa penting bagi Kementerian Agama terutama Dirjen Bimas Islam untuk membuat jadwal-jadwal ibadah. “Kita sama-sama ketahui bahwa dalam ajaran Islam, dalam ibadah mahdhah yang kita lakukan ternyata kita tidak bisa lepas dari ilmu falak. Jadi ilmu falak ini adalah ilmu yang sangat fundamental, ilmu yang sangat penting dalam Islam karena kita tidak bisa melaksanakan sholat, puasa, zakat fitrah, bahkan haji. Kita dibantu dengan ilmu falak karena ternyata ibadah mahdhah itu sangat terkait dengan ilmu bintang-bintang terkait dengan alam semesta. Kita melaksanakan sholat ada waktu-waktunya. Maka kita Kementerian Agama hadir sebagai representasi negara untuk memfasilitasi masyarakat dalam membuat jadwal-jadwal sholat,” jelasnya.

“Saya sangat setuju, sangat mendukung bahkan sangat menganjurkan bahwa pusat observasi bulan ini tidak hanya dimanfaatkan tiga kali dalam setahun pada saat sidang-sidang isbat saja, tetapi juga dimanfaatkan untuk kepentingan umum, terutama dalam pencerahan. Bisa menjadi tempat edukasi bagi pelajar/mahasiswa maupun masyarakat yang ingin secara langusng melakukan praktik pengamatan bulan. Harapan saya  pusat observasi bulan ini bisa berfungsi secara optimal,” tambahnya. (Dnd)