Kankemenag Bantul Terima Studi Tiru dari Kankemenag Sidoarjo
Bantul (Kankemenag) – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul menerima kunjungan studi tiru dari Kankemenag Kabupaten Sidoarjo di Aula PLHUT (Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu), Jum’at (10/3). Studi tiru ini dalam rangka memperkuat komitmen untuk mewujudkan WBK/WBBM sebagai upaya mempercepat pembangunan Zona Integritas di lingkungan Kankemenag Sidoarjo.
Kepala Subbagian Tata Usaha Kankemenag Kabupaten Sidoarjo, Rahmad Nasrudin menyampaikan bahwa kedatangan Kankemenag Sidoarjo ke Kankemenag Bantul untuk menuntut ilmu. “Ini sebagai wujud ikhtiar kita untuk menuntut ilmu di Kemenag Bantul yang telah menorehkan banyak prestasi,” ucapnya.
“Kami berharap banyak ilmu-ilmu bisa kami dapat dan kami ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi) untuk diterapkan di Kemenag Sidoarjo nantinya. Kami sangat berharap kepada Pak Kakan agar teman-teman yang ada di Bantul ini mau menularkan ilmunya,” tambahnya.
Rahmad Nasrudin mengaku ada yang berbeda dengan Kankemenag Bantul. “Saya kaget ketika membaca surat balasan terkait studi tiru ini. Karena di situ tertulis bahwa Kankemenag Bantul tidak menerima oleh-oleh atau cenderamata kecuali ada logo lembaga yang bersangkutan karena termasuk barang gratifikasi,” jelasnya.
Kepala Kankemenag Bantul, Ahmad Shidqi mengatakan bahwa sudah menjadi komitmen di Kankemenag Bantul untuk tidak menerima oleh-oleh atau cenderamata yang tidak berlogo lembaga. “Ya karena itu sudah menjadi komitmen kita bersama. Kami menolak gratifikasi dalam bentuk apapun. Termasuk di KUA yang ketika seorang penghulu telah menikahkan pasangan pengantin, tak jarang ditemui bahwa ia diberi amplop sebagai ucapan terima kasih. Jika si penghulu tersebut tahu, maka saat itu juga pasti akan ditolak, namun ketika pemberian tersebut disisipkan dalam kotak makanan, maka akan dilaporkan ke KPK RI melalui Unit Pengendali Gratifikasi (UPG) di Kankemenag Bantul,” jawab Ahmad Shidqi menanggapi Rahmad Nasrudin.
“Selain itu ada juga yang berupa barang, seperti kain batik atau songket, kemudian kami seremonialkan dan live Youtube penyerahan barang gratifikasi tersebut dari penerima gratifikasi kepada kepala kantor untuk kemudian di simpan sementara di lemari gratifikasi kami. Setelah itu kami serahkan ke KPK RI melalui KPKNL Yogyakarta,” tambah Ahmad Shidqi.
“Kami berharap ini semua bisa memotivasi bapak ibu semua, dan harapannya kunjungan ini sampai di sini saja, tetapi silaturahmi maupun komunikasi tetap berlanjut,” pungkas Ahmad Shidqi.
Dilanjutkan pemaparan singkat oleh Isman, salah satu promoter Tim ZI (Zona Integritas) Kankemenag Bantul. Ia memaparkan terkait pembangunan ZI di Kankemenag Bantul hingga memperoleh predikat WBK dan WBBM. Lebih lanjut, disambung dengan tanya jawab dan tinjau lokasi pelayanan. (Dnd)