Monitoring dan Evaluasi Penyuluh: Katim Kepenyuluhan Kanwil Kemenag DIY Nur Ahmad Ghojali Berikan Pembinaan di KUA Kasihan
Bantul (KUA Kasihan) — Dalam rangka meningkatkan kualitas kinerja dan penguatan peran penyuluh agama Islam di lapangan, Katim Kepenyuluhan Kanwil Kemenag DIY, Nur Ahmad Ghojali bersama tim melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) di Kantor Urusan Agama (KUA) Kapanewon Kasihan, Kamis (17/07/2025).
Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda rutin Kanwil Kemenag DIY dalam upaya penguatan pelaksanaan tugas dan fungsi penyuluh agama di tingkat kecamatan, sekaligus mengevaluasi capaian kinerja, tantangan lapangan, serta memberikan motivasi dan pembinaan secara langsung.
Dalam arahannya, Nur Ahmad Ghojali menekankan beberapa hal penting. Pertama, peningkatan kompetensi penyuluh. Penyuluh agama sebagai penggerak kementerian agama dalam pembinaan masyarakat diharapkan mampu terus mengembangkan diri, baik secara keilmuan, kemampuan komunikasi, maupun penguasaan isu-isu sosial keagamaan yang aktual.
Kedua, penguatan moderasi beragama. Penyuluh dituntut menjadi agen penyebar nilai-nilai Islam yang moderat, toleran, dan damai, dengan pendekatan yang santun, bijak, serta berdialog dalam membina umat di tengah masyarakat majemuk.
Ketiga, optimalisasi program prioritas Kemenag. Nur Ahmad Ghojali juga mengingatkan pentingnya penyuluh turut mendukung program-program prioritas Kementerian Agama. Keempat, tertib administrasi dan laporan kegiatan. Disampaikan pula pentingnya penyusunan laporan kegiatan penyuluhan secara tertib dan tepat waktu. Kelima, sinergi dengan lintas sektor Dalam pembinaan ini, ia mendorong penyuluh untuk terus membangun kolaborasi dengan tokoh masyarakat, pemerintah kelurahan, puskesmas, dan lembaga lain dalam rangka memperluas jangkauan dan efektivitas program penyuluhan.
Kepala KUA Kasihan, Samanto dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas perhatian dan dukungan dari Kanwil Kemenag DIY. Samanto juga menyampaikan bahwa para penyuluh agama Islam di wilayah Kasihan memiliki semangat yang tinggi dalam menjalankan tugas, meskipun di lapangan masih dihadapkan dengan berbagai tantangan, seperti keberagaman persoalan umat.
Ia berharap melalui pembinaan ini, seluruh penyuluh dapat semakin terarah, profesional, dan siap menjawab dinamika serta kebutuhan keagamaan masyarakat. (Nrdn)