GERAK BERPEKAT: Inisiatif PAI KUA Kasihan Kembangkan Pendidikan Karakter Berintegritas di Tirtonirmolo
Bantul (KUA Kasihan) - Salah satu tantangan terbesar bangsa Indonesia saat ini adalah korupsi yang mengakar dan berdampak pada berbagai sektor kehidupan, termasuk lunturnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Merespon hal tersebut, sebuah gerakan masyarakat berbasis keagamaan dengan pendekatan pesantren hadir di Kalurahan Tirtonirmolo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul.
Gerakan ini bernama GERAK BERPEKAT (Gerakan Antikorupsi Berbasis Pesantren Masyarakat), diinisiasi oleh Kurnia Pramujiharso, Penyuluh Agama Islam (PAI) KUA Kasihan. GERAK BERPEKAT mengedepankan pendidikan karakter berintegritas melalui pendekatan keagamaan yang mengakar di masyarakat.
GERAK BERPEKAT bertujuan membentuk kesadaran kolektif terhadap bahaya korupsi dan pentingnya nilai kejujuran, amanah, tanggung jawab, serta transparansi dalam kehidupan sehari-hari. Gerakan ini memaksimalkan fungsi kegiatan keagamaan sebagai media pembinaan moral masyarakat.
Program-program unggulan dalam GERAK BERPEKAT meliputi (1) Jami’atus Sakinah yaitu pengajian ibu-ibu sebagai penguat nilai moral keluarga. (2) Majelis Fi’ah Qolilah yaitu pembinaan karakter bagi para ayah sebagai pemimpin rumah tangga. (3) Pesantren Masyarakat for Kids yaitu pendidikan karakter anak melalui pendekatan kreatif. (4) Sedekah Merem Community yaitu gerakan infaq harian berbasis kepercayaan dan solidaritas. (5) Lapak Kejujuran yaitu model ekonomi berbasis kepercayaan masyarakat. (6) Ruang Terbuka Transparansi yaitu pemanfaatan ruang publik sebagai simbol keterbukaan.
Membangun Kesadaran Antikorupsi dari Akar Rumput. Program GERAK BERPEKAT tidak hanya bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran, namun juga membangun sistem sosial yang menolak praktik-praktik koruptif. Kegiatan sebagai bentuk penguatan moral masyarakat melalui nilai-nilai agama efektif dalam membentuk karakter berintegritas.
“Inisiatif ini bukan hanya tentang kampanye antikorupsi, tetapi gerakan membangun kesadaran kolektif dan sistem sosial baru yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan etika,” ujar Kurnia Pramujiharso selaku inisiator program.
Melalui GERAK BERPEKAT ini menunjukkan bahwa upaya memberantas korupsi tidak hanya dapat dilakukan oleh aparat hukum, namun juga dari masyarakat itu sendiri, dari keluarga, dari pengajian, dari pesantren rakyat. (KP)
