Bimas Katolik Kanwil Kemenag DIY Gelar Pertemuan Penyuluh Agama Katolik se-Kabupaten Bantul
Bantul (Kankemenag) – Bimbingan Masyarakat (Bimas) Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta (Kanwil Kemenag DIY) melaksanakan Pertemuan Penyuluh Agama Katolik se-Kabupaten Bantul. Acara berlangsung di Aula Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kankemenag Bantul, Kamis (30/1). Turut membersamai, Kepala Kankemenag Bantul dan Pembimas Katolik Kanwil Kemenag DIY.
Dalam sambutannya, Pembimas Katolik Kanwil Kemenag DIY, Cristoforus Sinselius menyampaikan bahwa pertemuan ini mewarnai awal program dan pelayanan di Kemenag terutama Agama Katolik. “Monggo dalam kesempatan seperti sekarang ini dimanfaatkan dengan maksimal, bisa saling koordinasi untuk kemaksimalan program dan kegiatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ucapnya.
“Kita juga punya teman baru di sini, Bu Veronica Pulung, Penyuluh Agama Katolik pindahan dari Jawa Barat yang sekarang bertugas di Kemenag Bantul. Semoga nantinya kita semua bisa berkolaborasi bersama,” tambah Cristoforus.
“Jadi banyak tempat yang bisa kita kunjungi untuk membina masyarakat Katolik, seperti Lapas, panti asuhan, rumah sakit, maupun panti sosial. Mereka pasti akan merasa bahagia karena diperhatikan dan diperlakukan selayaknya orang yang mempunyai martabat yang sama dengan lainnya. Pendampingan dan dukungan dari kita sangat berarti bagi mereka,” tandas Cristoforus.
Di sisi lain, Cristoforus juga mengapresiasi atas tingginya toleransi antaragama dalam pelaksanaan Natal tahun lalu. “Perlu saya sampaikan bahwa Natal tahun lalu juga didukung oleh GP Ansor dan Banser yang turut menyukseskan pelaksanaan Natal, terutama dalam hal keamanan. Hal ini menunjukkan bahwa kita turut merealisasikan program Menag terkait moderasi beragama,” jelas Cristoforus.
Kepala Kankemenag Bantul, Ahmad Shidqi dalam sambutan dan arahannya berharap adanya kontinuitas terkait pertemuan ini. “Semoga pertemuan seperti ini dapat berkelanjutan dan terus terjalin dengan baik, kami juga terbuka jika bapak ibu ingin menggunakan fasilitas kantor seperti aula ini, meskipun Aula Haji, tetap bisa bapak ibu gunakan,” tuturnya. “Karena Kementerian Agama untuk semua agama,” tambahnya.
Ahmad Shidqi turut menanggapi perihal toleransi dan moderasi beragama yang disampaikan Cristoforus. “Ini juga sebagai mandatori dari Menag terkait moderasi beragama, salah satu program prioritas Menag yang sudah selayaknya kita dukung dan kita laksanakan. Karena urgensi moderasi beragama sangat penting untuk menjaga keseimbangan antarumat,” jelasnya. (Dnd)