Lompat ke isi utama
x
KUA Banguntapan

Penyuluh Agama Islam KUA Banguntapan Jadi Narasumber Penguatan Moderasi Beragama di MTsN 6 Bantul

Dikirim oleh Dendy Pramana.P pada 7 November 2025

Bantul (KUA Banguntapan) – Bertempat di Musala MTsN 6 Bantul, Rabu (6/11/2025), Penyuluh Agama Islam KUA Banguntapan menjadi narasumber Sosialisasi Moderasi Beragama dengan tema “Implementasi Moderasi Beragama pada Siswa Madrasah: Beda Itu Indah, Rukun Itu Berkah.” Kegiatan ini diikuti oleh 190 siswa-siswi MTsN 6 Bantul.

 

Kepala MTsN 6 Bantul, Sugiyono, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan penguatan moderasi beragama ini merupakan yang pertama kali diadakan di MTsN 6 Bantul. “Anak-anak diharapkan mendengarkan dengan seksama dan aktif mengikuti kegiatan ini. Ke depan, materi moderasi beragama ini akan sangat bermanfaat bagi kalian dalam kehidupan bermasyarakat. Terima kasih kami sampaikan kepada para narasumber yang telah bersedia berbagi ilmu kepada siswa-siswi kami,” ujarnya.

 

Sebagai pengantar, narasumber pertama Nurlaini membawakan sejumlah ice breaking untuk menciptakan suasana yang semangat dan menyenangkan, di antaranya tepuk fokus, tepuk moderasi, serta lagu moderasi beragama.

 

Dilanjutkan oleh narasumber kedua, Sri Sumiyatun, yang menyampaikan materi inti tentang keragaman di Indonesia, empat indikator Moderasi Beragama (Komitmen Kebangsaan, Toleransi, Anti Kekerasan, dan Ramah terhadap Tradisi), serta sembilan kata kunci Moderasi Beragama. Setelah penyampaian materi, kegiatan berlanjut dengan sesi diskusi kelompok.

 

Penyuluh Husnur Rosyidah memandu sesi tersebut dengan membagi 190 siswa menjadi 12 kelompok. Masing-masing kelompok mendiskusikan hal-hal yang mendukung dan tidak mendukung empat indikator moderasi beragama, yaitu Komitmen kebangsaan, Toleransi, Anti kekerasan, Ramah terhadap tradisi dan budaya lokal.

 

Hasil diskusi ditulis di kertas flanel, kemudian dipresentasikan oleh ketua dan juru tulis dari masing-masing kelompok di depan peserta lain. Melalui metode yang interaktif dan partisipatif ini, diharapkan siswa dapat memahami dan mampu membedakan hal-hal yang mendukung serta tidak mendukung empat indikator moderasi beragama. Nilai-nilai positif diharapkan dapat dikembangkan menjadi karakter siswa, sedangkan yang tidak mendukung dapat dihindari bahkan dihilangkan dari perilaku sehari-hari. (Mia)

KUA Banguntapan