Lompat ke isi utama
x
min 2 bantul

Kepala MIN 2 Bantul Hadiri FGD tentang Pentingnya Image Building Era Baru di Kementerian Agama

Dikirim oleh liana pada 3 November 2021

Bantul (MIN 2 Bantul) - Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta membuka acara Building Image Era Baru Kementerian Agama  yang dihadiri para pejabat esselon 4, Humas, Kepala MAN, MTsN dan MIN SE-DIY bertempat di Hotel Abadi Yogyakarta pada pukul 0800 - 12.00.  Rabu (3/11).

Untuk membangun Building Image Kemenag Era Baru diperlukan strategi perbaikan pelayanan Tehnologi Informasi yang solutif dalam Sambutannya. “Keterbukaan yang bertanggung jawab itu akan memudahkan control kita, internal termasuk control masyarakat terhadap kinerja kita, makanya kita sedang bersiap-siap berusaha mengembangkan Tranformasi Digital serta keterbatasan orang,” ujar Bapak Masmin Afif dalam penyampaiannya mengawali acara sekaligus membuka jalanya kegiatan tersebut. Ia juga menyampaikan bahwa walaupun memiliki jumlah Sumber daya Manusia (SDM) yang terbatas, namun Subdirektorat Humas tetap berusaha secara optimal dalam menjalankan fungsinya dengan memanfaatkan media yang ada untuk bisa menjangkau daerah-daerah.

Di tempat yang sama, Menteri Wibowo Prasetyo (Staf Khusus Menteri Agama Bidang Komunikasi Publik Media dan Tekhnologi Informasi )menyampaikan materi yang komprehensif mengenai image building Era baru Kementerian Agama. “Kerja di humas menurut saya merupakan tantangan yang terbesar, bagaimana sebuah institusi mau dibawa kemana dan dikenal oleh publik ada di humasnya,” ungkap Staf Menteri Agama. Beliau menyampaikan bahwa ke depan, kekuatan terbesar media adalah di social media seperti twitter dan youtube , Aplikasi ,Super Up.Untuk itu, ia menyarankan agar seluruh kegiatan harus muncul di media agar keberadaan kita dikenal oleh masyarakat luas .

Dalam menyampaikan materinya, Wibowo Prasetyo mengungkapkan jika saat ini Building image sangat dipengaruhi oleh iklan di media televisi. Ia memberikan contoh  untuk membangun image Keberadaan Warung Soto Sholeh di Yogyakarta. Sampai saat ini Keberadaan Soto Tersebut masih mpertahankan imagenya, sehingga peminatnya semakin tinggi. Social TV menentukan sebuah personality, produk, atau korporat menjadi komoditi atau berevolusi menjadi brand. Brand yang baik mempunyai daya pikat pasar yang kuat, lebih dipercaya, dan membuat pelanggan rela membayar lebih demi sebuah kesenangan.

Brand yang baik akan mempunyai daya pikat pasar yang kuat, lebih dipercaya, dan menghasilkan value creation yang tinggi serta cenderung mudah dimaafkan bila melakukan kesalahan. “Kita hidup bukan hanya dalam peradaban televisi biasa melainkan peradaban social tv yakni televisi saling terkait  dengan media-media lainnya yg bersifat personal dan sosial. Akibatnya upaya membangun image branding menjadi sangat complicated,” ujarnya.(Fatim).