Wujudkan Rasa Peduli dan Tolong Menolong, Madamusba Gelar Sosialisasi Tanggap Kecelakaan
Bantul (MAS Darul Mushlihin) – MA Darul Mushlihin Bantul (Madamusba) melakukan sosialisasi tanggap siaga kecelakaan. Kegiatan ini dilakukan untuk membekali siswa tentang upaya pertolongan ketika terjadi kecelakaan dan upaya tanggap darurat yang harus didahulukan ketika secara mendadak terjadi kecelakaan. Kegiatan ini berlangsung di kelas, Sabtu (22/6).
Waka Kesiswaan Madamusba, Jefri Ajiz Setiawan menyampaikan tujuan pelaksanaan kegiatan ini. “Pelatihan ini dilaksanakan untuk membekali siswa tentang upaya pertolongan ketika terjadi kecelakaan dan upaya tanggap darurat yang harus didahulukan ketika secara mendadak terjadi kecelakaan. Kegiatan ini diselenggarakan atas kerja sama dengan teman-teman Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Yogyakarta dalam rangka memberikan sosialisasi seputar tanggap darurat kecelakaan di satuan pendidikan. Semoga kegiatan ini dapat menginspirasi kepada kita untuk benar-benar siap dan tanggap jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan,” ujar Jefri.
Di akhir ungkapannya, Jefri berharap semoga kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat bagi siswa. “Harapannya melalui kegiatan ini bisa memberikan tambahan ilmu yang bermanfaat untuk siswa. Mampu menjadikan para siswa faham tentang arti pentingnya tolong menolong dan memberikan bantuan terhadap sesama. Selain itu, juga bisa menumbuhkan kewaspadaan pada diri siswa untuk selalu berhati-hati di manapun dan kapan saja. Selamat belajar bagi kalian, manfaatkan kesempatan ini untuk memotivasi kalian menjadi orang yang bermanfaat bagi teman, saudara, dan keluarga. Mari tanamkan rasa kepedulian dan kasih sayang kita terhadap mereka yang membutuhkan,” terang Jefri.
Sementara itu, salah satu mahasiswi STIKES, Zaskiya Anggraini menyampaikan tentang upaya penanganan ketika terjadi kecelakaan. “Terdapat beberapa hal yang harus dilakukan ketika terjadi korban kecelakaan, yaitu identifikasi awal, proses pemindahan, upaya mengatasi cidera baik luka ringan, memar, pingsan, dan pendarahan. Identifikasi awal dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah korban mengalami luka ringan atau berat. Sementara itu, proses pemindahan dan upaya mengatasi luka ini sebagai tindak lanjut setelah mengetahui kondisi korban. Semua itu harus difahami agar korban bisa diselamatkan secepat mungkin. Upaya penanganan yang efektif akan memberikan keselamatan dan mencegah resiko yang tidak diinginkan. Semoga kita selalu diberikan kesehatan dan keselamatan di manapun tempatnya,” ujar Zaskiya. (anh)