Kabiro SDM Kemenag RI Apresiasi Program Penguatan Karakter MAN 2 Bantul
Bantul (MAN 2 Bantul) - Kepala Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Agama Republik Indonesia, Wawan Djunaedi memberikan apresiasi khusus kepada MAN 2 Bantul atas inovasi program pembinaan karakter yang dilaksanakan di madrasah tersebut. Hal ini disampaikannya saat menjadi narasumber dalam kegiatan Pembinaan Kepala Madrasah dengan Tema Strategi Pengelolaan SDM bagi ASN di DIY yang berlangsung di Aula Lantai 3 Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY pada Kamis (28/08/2025).
Acara tersebut dihadiri oleh seluruh kepala madrasah se-DIY, termasuk Kepala MAN 2 Bantul, Nur Hasanah Rahmawati. Dalam sebuah tanya jawab terkait penguatan karakter siswa, Atik, sapaan akarab kepala MAN 2 Bantul tersebut memaparkan program unggulan madrasahnya. Salah satu yang menjadi sorotan adalah program penghargaan bagi siswa berkarakter terbaik, yang rutin dilaksanakan setiap penerimaan rapor siswa kelas X dan XI, serta saat wisuda siswa kelas XII.
Wawan menyampaikan bahwa program semacam ini sangat selaras dengan arah kebijakan SDM Kemenag yang menekankan pentingnya penguatan karakter dan budaya kerja positif di lingkungan pendidikan madrasah.
“Program apresiasi karakter ini sangat inspiratif dan patut menjadi contoh bagi madrasah lain. Ini bukan hanya membentuk siswa cerdas, tapi juga berakhlak mulia,” ujar Wawan. Atik sangat bangga program di MAN 2 Bantul dapat menjadi inspirasi bagi madrasah lain.
Program pemilihan siswa berkarakter Terbaik di MAN 2 Bantul menetapkan 10 kategori karakter terbaik yang dinilai dari perilaku siswa selama masa pembelajaran, yaitu Siswa Berkarakter Paling Disiplin, Siswa Berkarakter Paling Santun, Siswa Berkarakter Paling Rapi, Siswa Berkarakter Paling Religius, Siswa Berkarakter Paling Ramah, Siswa Berkarakter Paling Peduli, Siswa Berkarakter Paling Rajin, Siswa Berkarakter Paling Terampil, Siswa Berkarakter Paling Semangat, Siswa Berkarakter Paling Tawadhu.
Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi Kementerian Agama dalam menyebarluaskan praktik baik (best practices) dari satuan pendidikan yang telah berhasil menerapkan kebijakan penguatan karakter secara konkret dan terukur. (nhr)