Lompat ke isi utama
x
MAN 2 Bantul

Guru MAN 2 Bantul Hadiri MGMP Ekonomi: Soroti Literasi dalam Tes Kompetensi Akademik

Dikirim oleh Dendy Pramana.P pada 29 August 2025

Bantul (MAN 2 Bantul) – Guru Ekonomi MAN 2 Bantul, Fitria Endang Susana menghadiri kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Ekonomi tingkat SMA/MA se-Kabupaten Bantul. Acara ini berlangsung pada Kamis (28/08/2025), bertempat di SMAN 1 Kasihan mulai pukul 12.30 WIB dan diikuti oleh para pendidik ekonomi dari berbagai sekolah menengah di Bantul.


Pertemuan tersebut dibuka secara resmi oleh Sutrino, Kepala SMAN 1 Kasihan. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa forum MGMP harus dimanfaatkan sebagai sarana kolaborasi nyata antar guru. “MGMP adalah ruang bersama untuk membangun pembelajaran yang lebih berkualitas. Bukan hanya tempat bertemu, melainkan wadah diskusi untuk mencari solusi atas persoalan belajar-mengajar,” ujarnya.


Sebagai narasumber, panitia menghadirkan Dwi Subekti dari SMAN 1 Bantul. Guru yang dikenal produktif dalam penyusunan perangkat ajar dan soal ini membawakan materi mengenai Capaian Pembelajaran (CP) serta Tes Kompetensi Akademik (TKA) untuk mata pelajaran Ekonomi.


Ia menjelaskan bahwa CP berperan penting dalam mengarahkan pembelajaran sesuai Kurikulum Merdeka. Dengan pemahaman CP yang tepat, guru dapat menyusun proses belajar yang terarah dan sesuai kompetensi yang ditargetkan. Selain CP, Dwi Subekti juga menekankan fungsi TKA sebagai alat ukur kompetensi berpikir kritis siswa. Ia memaparkan bahwa TKA terbagi menjadi tiga bentuk utama, yaiyu pilihan ganda sederhana, pilihan ganda kompleks, benar-salah.


Menurutnya, hal yang membedakan TKA dengan tes konvensional adalah adanya stimulus bacaan pada setiap soal. Dengan model ini, siswa tidak bisa sekadar menghafal, melainkan harus membaca, memahami konteks, lalu menganalisis informasi sebelum menjawab.


Bagi Fitria Endang Susana, kegiatan MGMP ini memberikan banyak wawasan baru. Ia menilai materi yang dibawakan narasumber sangat bermanfaat, khususnya dalam mempersiapkan soal berbasis literasi di madrasah. “MGMP membuka wawasan kita tentang tren asesmen. Melalui forum ini, guru bisa saling belajar dan berbagi pengalaman. Saya pribadi lebih yakin untuk menerapkan soal berbasis literasi setelah mengikuti kegiatan ini,” ungkapnya. Menurutnya, tantangan guru ekonomi saat ini terletak pada rendahnya minat baca siswa. Untuk menjawab soal TKA yang berbasis bacaan, guru perlu menghadirkan sumber belajar yang bervariasi, mulai dari artikel berita ekonomi, grafik, tabel data, hingga kasus nyata yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.


Acara tidak hanya berupa pemaparan materi, tetapi juga diwarnai sesi diskusi interaktif. Guru-guru yang hadir banyak bertanya seputar strategi menyusun soal sesuai standar TKA. Beberapa peserta juga berbagi pengalaman mengenai kesulitan siswa ketika berhadapan dengan soal berbasis teks.


Menanggapi hal itu, Dwi Subekti memberi saran praktis, seperti membiasakan siswa membaca artikel ekonomi populer, melatih siswa mengolah data dalam tabel maupun grafik, serta menerapkan Project Based Learning untuk memperkuat literasi ekonomi.


Diskusi yang dinamis ini semakin meneguhkan para guru bahwa MGMP adalah wadah efektif untuk menghasilkan inovasi pembelajaran. Di akhir kegiatan, peserta sepakat menyusun kisi-kisi dan contoh soal TKA Ekonomi sebagai bahan latihan bagi siswa. Mereka juga berkomitmen menjalin komunikasi lebih intensif, baik lewat pertemuan tatap muka maupun forum daring, agar dapat saling mendukung dalam penyusunan perangkat ajar dan asesmen.


Fitria Endang Susana menutup dengan harapan agar hasil MGMP dapat segera ia terapkan di MAN 2 Bantul. “Saya ingin siswa madrasah bisa bersaing dalam literasi ekonomi. Dengan pendekatan yang tepat, mereka akan terlatih tidak hanya memahami teori, tetapi juga berpikir kritis menghadapi persoalan nyata,” tuturnya penuh optimisme.(fitria)