Semangat Untuk Indonesia Kreatif, Siswa Madamusba Hasilkan Karya Batik Jumputan
Bantul (MA Darul Mushlihin) – MA Darul Mushlihin Bantul (Madamusba) berhasil membuat karya batik menggunakan motif Jumputan pada taplak meja. Karya ini dibuat pada proyek P5P2RA yang dilakukan dengan beberapa tahap. Hasil karya ini sangat bermanfaat untuk kita khususnya ketika ada acara di madrasah baik kegiatan keagamaan atau formal. Pendamping kegiatan P5P2RA, Hidayah Ratriyani, menyampaikan hal ini di sela-sela melaksanakan tugasnya mengajar di madrasah, Senin (5/2).
“Setelah melalui beberapa tahap dan proses dalam pembuatannya, kita berhasil membuat karya batik dengan motif jumputan yang dituangkan dalam bentuk taplak meja. Nantinya karya ini bisa sangat bermanfaat untuk kita khususnya ketika ada acara di madrasah seperti bimtek, evaluasi, sima’an dan kunjungan oleh Pengawas Madrasah. Kita juga bisa sekalian memperkenalkan salah satu hasil karya kita pada program P5P2RA kita, yaitu pembuatan taplak meja dengan motif Jumputan. Mari kita terus kembangkan nalar kreativitas kita agar semakin banyak karya yang kita hasilkan,” ungkap Ratri.
Lebih lanjut, Ratri menjelaskan tentang tahap pembuatan taplak meja dengan motif jumputan ini. “Adapun tahap-tahap dalam proses pembuatan taplak meja dengan motif Jumputan ini adalah mempersiapkan bahan seperti kain putih, pewarna tekstil, garam, dan botol air bekas. Setelah semua alat dan bahan dipersiapkan ,langkah selanjutnya adalah membuat desain batik dengan membuat garis terlebih dahulu menggunakan pensil pada kain yang telah disiapkan. Setelah desain pada garis telah ditulis, tahap selanjutnya adalah mulai proses pembuatan batik, yaitu dengan mencelupkan kain ke dalam pewarna tekstil yang telah disiapkan. Kemudian proses akan dilanjutkan dengan menjumputkan pewarna tekstil pada kain berdasarkan garis dan motif yang dubuat. Langkah terakhir yaitu dijemur selama kurang lebih dua tiga hari. Setelah kering, proses pembuatan taplak meja menggunakan motif jumputan telah selesai,” papar Ratri.
Di akhir ungkapannya, Ratri memberikan dorongan semangat kepada para siswa untuk terus belajar bersungguh-sungguh dalam mengembangkan kemampuan dan bakat. “Semoga dengan hasil ini mampu memberikan bekal ilmu yang berharga bagi para siswa berkaitan dengan tata cara pembuatan batik secara sederhana. Bisa menjadikan pengalaman yang berharga, dan menjadikan sebuah pelajaran yang berharga bahwa untuk dapat menghasilkan karya yang bernilai tinggi, tidak harus dengan menggunakan alat atau bahan yang mahal. Hasil ini membuktikan bahwa dalam proses pembuatan karya batik jumputan pada taplak meja ini kita tidak perlu mengeluarkan biaya mahal, dan cukup dengan menggunakan alat dan peralatan sederhana. Oleh karena itu, kita tidak perlu merasa ragu dan takut untuk berkarya, terus latih kemampuan dan bakat kita dengan sungguh-sungguh agar semakin banyak karya berharga yang akan kita hasilkan nanti. Semangat belajar menuju Indonesia yang lebih kreatif,” pungkas Ratri. (anh)