Lompat ke isi utama
x
MAN 3 Bantul

Perkuat Madrasah Ramah Anak, Guru BK MAN 3 Bantul Ikuti Seminar

Dikirim oleh Dendy Pramana.P pada 12 December 2024

Bantul (MAN 3 Bantul) – Arief Rachman Anzaruddin dan Nuryo Handoko Guru Bimbingan dan Konseling MAN 3 Bantul mengikuti seminar psikologi pendidikan yang diselenggarakan Rabu,(11/12) di Universitas AKPRIND Yogyakarta yang mengangkat tema “Mencegah dan Menangani Bullying di Lingkungan Sekolah”. Kegiatan yang dilaksanakan di Auditorium kampus tersebut menghadirkan tiga narasumber yaitu Vequentina Puspa Indah, Psikolog Klinis di Klinik Kampus AKPRIND; AKBP Kurniati, Kasubdit Bhabinkamtibmas Polda DIY; serta Edy Prajaka, Ketua MGBK SMA DIY.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY, Didik Wardaya. Dalam sambutannya Didik Wardaya menekankan akan peran guru dalam mencegah dan menangani praktik bullying di sekolah yang sampai saat ini masih sering terjadi, bahkan di DIY yang merupakan kota pelajar, terlebih di era digitalisasi yang praktik bullying juga merambah di dalamnya. Sehingga Kerjasama antara guru si sekolah dengan orangtua/wali siswa di rumah sangat diperlukan, dimana ada potensi terjadinya bullying harus sesegera mungkin dikondisikan," lanjut Didik.

Vequentina Puspa Indah, memaparkan bentuk praktik bullying yang terjadi di sekolah serta dampak fisik maupun psikis yang dialami baik oleh korban maupun pelaku, yang dampak tersebut bisa berefek panjang dan tidak terputus. Mengingat dampak buruk tersebut sudah seharusnya praktik bullying tidak boleh terjadi bukan hanya di sekolah tetapi di lingkungan manapun.

MAN 3 Bantul

AKBP Kurniati memaparkan bagaimana penanganan praktik bullying yang terjadi di masyarakat khususnya di lingkungan sekolah yang sampai ‘dimeja-hijaukan’, yang pada akhirnya menguras energi banyak pihak, bukan hanya pelaku atau korban, tetapi pihak keluarga, sekolah, lingkungan masyarakat, lembaga-pihak terkait. Kenapa harus memunculkan perilaku negatif yang pada akhirnya hanya akan merepotkan semua pihak. Kurniati mengajak bagaimana agar siswa beraktivitas positif dan bernilai manfaat baik untuk diri, keluarga, sekolah dan Masyarakat.

Edy Prajaka sebagai narsum dari praktisi guru BK mengajak partisipasi aktif guru BK dalam pencegahan dan penanganan praktik bullying di sekolah dengan peran strategis guru BK sebagai tempat curhat yang nyaman bagi siswa, dan selalu menjaga asas kerahasiaan klien. BK harus menjadi sahabat siswa, jika bisa memposisikan demikian, segala bentuk potensi terjadinya paraktik bullying pasti tidak akan muncul atau setidaknya mampu diminimalisir. Edy juga menambahkan bagaimana peran sekolah dalam kelembagaan melalui TPPK (tim Penanganan dan Pencegahan Kekerasan) dan Satgas Anti Bullying harus digerakkan. 

Arief Rachman Anzaruddin mengapresiasi kepada pengurus MGBK DIY yang konsisten menyelenggarakan seminar dan penguatan kapasitas guru. "Saya sangat mengapresiasi kegiatan MGBK ini dan Isu-isu yang diangkat sangat aktual dan memang harus kompeten dalam menanganinya. Banyak ilmu yang kami peroleh melalui kegiatan ini. Harapan saya, pelaksanaan di sekolah/madrasah semua stakeholder bisa saling menguatkan dalam mencegah dan menanganinya," ucapnya. (rif/sum).