Lompat ke isi utama
x
MIN 2 Bantul

MIN 2 Bantul Juara III Lomba Madrasah Sehat Tingkat Kanwil DIY

Dikirim oleh liana pada 19 September 2022

Bantul (MIN 2 Bantul) - MIN 2 Bantul sebagai madrasah peserta Lomba Madrasah sehat Madrasah Ibtidaiyah (MI) mewakili kankemenag Kab. Bantul  meraih Juara III tingkat Kanwil kemenag DIY. Juara I diraih oleh MIN 1 Yogyakarta Juara II diraih oleh MI sinar melati Sleman. Pengumuman kejuaraan dilaksanakan di kanwil kemenag DIY Senin (19/09).

Untuk jenjang MTs Juara I diraih MTs Negeri 6 Bantul, Juara II MTs Negeri 7 Sleman, Juara III MTs Negeri 9 Gunungkidul, Harapan I MTs Negeri 2 Kulon Progo dan harapan II diraih MTs Negeri 1 Yogyakarta. Juara I Lomba Madrasah Sehat untuk jenjang MA. Juara II MAN 1 Bantul, Juara III MAN 2 Yogyakarta, Harapan I diraih MAN 1 Gunungkidul dan Harapan II MAN 4 Sleman

Masing-masing juara menerima tropi dan uang pembinaan. Juara I mendapat uang pembinaan Rp 2.000.000,-  juara II Rp 1.500.000-, juara III Rp 1.250.000,-  Harapan 1 Rp 750.000,_ dan Harapan II Rp 500.000,- . Dan Juara I masing-masing jenjang akan mewakili kanwil kemenag DIY ke jenjang nasional

Muntolib, S.Ag, M.S.I di sela penyerahan tropi kejuaraan, mengungkapkan Lomba Madrasah Sehat menjadi salah satu instrumen untuk memperkuat citra madrasah di tengah masyarakat. “Madrasah bukan lagi dipandang sebelah mata, namun menjadi destinasi utama pendidikan,”pungkasnya

MIN 2 Bantul

Kabid Pendidikan Madrasah H. Abd Suud, MSI menambahkan, ajang ini juga merupakan pembuktian komitmen bagi madrasah yang telah ditunjuk. “Kepercayaan dari pimpinan harus dilaksanakan dengan semaksimal mungkin,” ujarnya. Masing-masing juara I tiap jenjang akan mewakili DIY pada ajang serupa di tingkat nasional. “Kami berpesan kepada para juara I untuk lebih melibatkan pemangku kepentingan terkait, karena sinergitas merupakan keniscayaan,” jelasnya.

Dalam pembinaan Madrasah Sehat di Ruang Rapat PTSP, dewan juri juga memberikan masukan kepada para juara. Ketua Tim dr. H. Tejo Katon, SSi, MBA, MM mengingatkan madrasah agar jangan sampai ada satu pun puntung rokok ditemukan di lingkungan madrasah. “Begitu juri nasional mengetahui ada puntung rokok, berapapun nilai yang didapat langsung dapat nilai 0,” tegasnya.

Dra. Ririn Kuswarini dari Balai Pendidikan Menengah Bantul menjelaskan akan adanya monitoring dan studi banding bagi para juara. “Jika saat monitoring ternyata tidak dapat mempertahankan pencapaian madrasah sehat, maka bisa dicabut kejuaraannya,” tegasnya.

Sementara Noorma Bunga Aniri, MPH dari Dinas Kesehatan DIY meminta kepada para juara untuk meningkatkan kerjasama dengan perusahaan. “Dapat melalui pengajuan proposal permohonan anggaran dari Corporate Social Responsibilty (CSR) berbagai perusahan termasuk dari bank lokal, karena akan mewakili DIY,” ungkapnya.

Siti Fatimah, M.S.I selaku kepala madrasah mengungkapkan rasa syukur dan terimakasih pada semua warga madrasah dan stakeholder madrasah atas pencapaian ini. “Lomba ini bukan merupakan akhir dari pembiasaan-pembiasaan sehat yang ada di Madrasah. Meski belum meraih juara I MIN 2 Bantul tetap optimis, akan melanjutkan program-program madrasah sehat,” pungkasnya (At)