MAN 3 Bantul Lakukan Studi Tiru SRA ke MAN 1 Lamongan
Bantul (MAN 3 Bantul) - MAN 3 Bantul menjadi madrasah yang ditunjuk sebagai salah satu Satuan Pendidikan Ramah Anak. Satuan Pendidikan Ramah Anak (SRA) adalah satuan pendidikan yang secara sadar berupaya menjamin dan memenuhi hak-hak anak dalam setiap aspek kehidupan secara terencana dan bertanggung jawab.
Menyongsong standarisasi SRA, MAN 3 Bantul melakukan Studi Tiru ke MAN 1 Lamongan, Kamis (22/2). Rombongan tim SRA MAN 3 Bantul yang didampingi langsung oleh kepala, komite, pengawas madrasah, dan Kasi Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DIY tiba di MAN 1 Lamongan pukul 08.00 WIB. Kedatangan tim MAN 3 Bantul disambut oleh GTK MAN 1 Lamongan dan siswa-siswi dari ekstrakurikuler Paskibra MAN 1 Lamongan.
Kepala MAN 3 Bantul, Syamsul Huda mengungkapkan bahwa MAN 1 Lamongan dituju sebagai sasaran studi tiru dikarenakan MAN 1 Lamongan telah terstandarisasi Sekolah Ramah Anak (SRA) dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). "Sebelumnya kami sudah melakukan pendampingan dengan Bu Bekti, Fasilitator Nasional saat menggelar Konvensi Hak Anak beberapa waktu lalu. Dari situlah kami mendapatkan informasi madrasah rujukan yang telah mendapatkan standarisasi nasional sebagai madrasah ramah anak yaitu MAN 1 Lamongan. Oleh karena itu, kami bermaksud bersilaturahmi sekaligus belajar tentang proses standarisasi dan implementasi madrasah ramah anak yang sudah diterapkan di MAN 1 Lamongan ini," ucapnya.
Pelaksanaan studi tiru ini mendapatkan dorongan dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DIY. Kasi Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DI Yogyakarta, Fachrudin mendampingi MAN 3 Bantul secara langsung untuk kegiatan studi tiru ini.
Fachrudin mengungkapkan bahwa pihak Kanwil sedang mengupayakan terwujudnya seluruh madrasah di wilayah DIY menjadi madrasah yang ramah anak. "Saat ini baru MAN 3 Bantul yang sedang berproses dalam standarisasi nasional madrasah ramah anak. Namun, harapan kami, lambat laun seluruh madrasah di wilayah DIY akan menjadi ramah anak," ungkap Fachrudin.
Kepala MAN 1 Lamongan, Nur Endah Mahmudah, menyambut hangat kehadiran tim SRA MAN 3 Bantul. Endah mengungkapkan bahwa MAN 1 Lamongan terus berupaya mewujudkan lingkungan madrasah ramah anak tidak hanya secara administratif, tetapi juga implementasinya dalam pembelajaran dan peraturan di madrasah. "Kami mengucapkan terima kasih atas kunjungan dari MAN 3 Bantul yang menjadikan MAN 1 Lamongan ini sebagai rujukan. Namun, di luar itu semua, kami secara administratif memang sudah memenuhi standar nasional, tetapi untuk tingkat implementasi, kami juga masih terus berupaya untuk benar-benar bisa menerapkan madrasah yang ramah anak. Sebab, semuanya tidak bisa dilakukan secara instan, tetapi butuh proses, tahap demi tahap," tutur Endah.
MAN 3 Bantul mendapatkan berbagai informasi mengenai proses standarisasi nasional SRA dalam kegiatan studi tiru ini, mulai dari pengisian borang, penilaian, hingga visitasi yang dilakukan melalui zoom meeting. Penjelasan diberikan sangat lengkap oleh Tim SRA MAN 1 Lamongan yang diketuai oleh Shohibul Muhtadin. Tim SRA MAN 3 Bantul juga didamingi untuk melihat langsung lingkungan MAN 1 Lamongan sehingga mengetahui Penerapan SRA di MAN 1 Lamongan.
Rangkaian studi tiru ke MAN 1 Lamongan berjalan lancar hingga penutupan. Melalui kegiatan ini MAN 3 Bantul semakin mantap dalam menyongsong standarisasi SRA. Implementasi SRA dapat mendorong peningkatan kualitas pendidikan Indonesia untuk melahirkan generasi-generasi emas masa depan. (sal)