Ketua DWP dan Ka TU MTsN 2 Bantul Hadiri Pertemuan Rutin Dharma Wanita
Bantul (MTsN 2 Bantul) – Kamis (23/2), Pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul mengundang segenap pengurus dan anggota dalam pertemuan rutin bulanan. Kegiatan dilaksanakan di MTsN 9 Bantul. Dalam pertemuan tersebut diisi dengan peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad, SAW yang disampaikan oleh narasumber Dra. Maria Anastasia Nataliana Dwi Evi Widyastuti, seorang mualaf dan juga pensiunan guru. Siti Fatimah dan Siti Arifah, Ketua DWP dan Kepala TU MTsN 2 Bantul juga mengikuti kegiatan tersebut hingga selesai.
Martiningsih, Kepala Tata Usaha MTsN 9 Bantul mewakili Kamad mengatakan, “Kami ucapkan selamat datang dan mohon ijin Ibu Nurhasanah Rahmawati tidak bisa hadir dalam pertemuan ini dikarenakan sedang ada tugas lain yang tidak dapat diwakilkan. Semoga pertemuan ini nanti membawa maanfaat. Kami juga mohon doa restu hadirin semua karena MTsN 9 Bantul akan menuju penilaian Zona Integritas (ZI WBK). Semoga diberikan kelancaran dan hasil terbaik,” ujarnya.
Eni Kartika Sari, M.Sc, ketua DWP Kemenag Bantul menyampaikan ucapan terima kasih pada pengurus dan anggota yang telah hadir dalam pertemuan Dharma Wanita. “Terima kasih ibu-ibu semua, di sela-sela kesibukan sudah menyempatkan hadir untuk mengikuti agenda rutin kita. Sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan, seperti biasanya DWP Kemenag Bantul akan menyelenggarakan takjil on the road yang akan dilaksanakan jumat sore setiap minggunya selama bulan Ramadhan,” kata Eni. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa DWP Kemenag Bantul rencana ke depan akan membuat sebuah buku yang berisi antologi cerpen bertema ibu dalam pengabdian. "Kami mohon seluruh anggota DWP berpartisipasi untuk ikut menyumbangkan karyanya," ujarnya.
DWP Kemenag Bantul dalam kesempatan tersebut juga memberikan santunan kepada 5 (lima) siswa berprestasi di MTsN 9 Bantul. Harapannya bisa menambah semangat siswa dalam belajar dan berprestasi. Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan tausyiah yang disampaikan dengan sangat menarik oleh Maria Anastasia Nataliana Dwi Evi Widyastuti. Ia seorang mualaf yang sebelumnya berprofesi sebagai guru dan sekarang sudah purna.
Fatimah Musa Surahman mengatakan bahwa ceramah yang disampaikan oleh Maria Anastasia dikemas dengan sangat menarik dan inspiratif. Cukup berkesan bagi yang mendengarkannya. (Agt)