Guru dan Kepala MTsN 8 Bantul Ikuti Sosialisasi dan Bimtek IKM KSKK Madrasah
Bantul (MTsN 8 Bantul) – Kepala MTsN 8 Bantul, Sugiyono dan para guru mengikuti sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di ruang guru melalui channel Youtube Direktorat Kurikulum, Sarana, Kesiswaan, dan Kelembagaan (KSKK) mulai Senin (30/1) hingga Rabu (1/2). Kegiatan diselenggarakan oleh Direktorat KSKK Madrasah Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI). Selain melalui Youtube, kegiatan juga dilaksanakan melalui Zoom Meeting.
Hari pertama, Suwardi selaku Kasubdit Kurikulum dan Evaluasi menyampaikan materi pengantar menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi dan Bimtek senilai 40 JPL memiliki tujuan agar semua madrasah mengetahui dan menyiapkan perangkat yang diperlukan untuk pemberlakuan IKM di madrasah masing-masing. Kurikulum madrasah telah diimplementasikan pada 2.470 madrasah tingkat Raudhatul Atfal (RA)/TK, Madrasah Tsanawiyah (MTs)/SMP, Madrasah Aliyah (MA)/ SMA/SMK di seluruh Indonesia.
Pemateri selanjutnya Chusniati, ia menyampaikan materi penyusunan Kurikulum Operasional Madrasah (KOM) dimana KOM harus disusun setiap madrasah dengan melihat karakteristik madrasah masing-masing. Chusniati menyampaikan perlu diadakan tinjauan ulang untuk menentukan apakah kurikulum tahun lalu masih sesuai atau tidak. Ia menambahkan kurikulum harus selalu dirumuskan dan dibuat setiap tahun dengan mengadakan evaluasi pelaksanaan kurikulum tahun sebelumnya.
Hari kedua, Shofar Sholahudin selaku tim kurikulum dan evaluasi KSKK madrasah menyampaikan materi prinsip pembelajaran kurikulum madrasah. Shofar menyampaikan prinsip pembelajan di kurikulum merdeka berorientasi pada masa depan, nilai ibadah, dirancang sesuai dengan karakteristik siswa, membangun pembelajaran sepanjang hayat, mendukung pengembangan kompetensi dan dan karakter secara holistic, dan dirancang sesuai kontekstual dengan melibatkan orangtua dan komunitas sebagai mitra.
Hari ketiga, Sutirjo dari MTsN 6 Malang dan Tim KSKK madrasah menyampaikan materi project profile pemuda pancasila dan pelajar rahmatan lil alamiin “berbasis adaptif lokal” - masalah lokal solusi lokal - global. Pada kurikulum merdeka karakter yang dikembangkan adalah bersyukur kepada Allah, berpikir kriti-analis, leadership kolaboratif, kemandirian, dan fun/Bahagia.
Usai mengikuti kegiatan, Sugiyono menyampaikan bahwa IKM adalah sebuah keniscayaan. “Cepat atau lambat madrasah kita juga akan memberlakukan kurikulum merdeka” terang Sugiyono. “Oleh karena itu setiap kita baik guru maupun pegawai harus mempersiapkan diri baik pengetahuan, pemahaman dan juga ketrampilan untuk menjadi guru dan pegawai yang menghantarkan siswa kita merdeka dalam belajar,” pungkasnya. (jkp)