Siswa MTsN 4 Bantul mengikuti kegiatan Workshop Lukis Batik Kayu
Bantul (MTsN 4 Bantul) - Siswa MTsN 4 Bantul mengikuti kegiatan Workshop Lukis Batik Kayu yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Indonesia pada Selasa (26/11/2024) di Museum Benteng Vredeburg yogyakarta. Workshop Lukis Batik Kayu diselenggarakan dalam rangka Indonesia ICH ( Internasional Cultur Heritage ) . Workshop tersebut diikuti oleh siswa SD dan SMP. Sebanyak kurang lebih 500 siswa SD dan SMP mengikuti kegiatan tersebut termasuk siswa MTsN 4 Bantul.
Adapun siswa MTsN 4 Bantul yang mengikuti workshop tersebut berjumlah tujuh siswa. Mereka tersebut yaitu Ananda Rizky Setiawan, Nadila Ulinnuha, Aufa Fairus, Dzakiyah Mustalita Zahra, Luthfia Khoirunnisa, Nareswari Afifatuzahra, dan Titian Maharani. Kegiatan tersebut dilaksanakan juga untuk penguatan hak paten seni budaya indonesia termasuk batik kayu, jamu tradisional dari rempah-rempah di Indonesia, Tari Saman dari Aceh, dan Reog Ponorogo. Semua itu merupakan budaya asli Indonesia dan disampaikan dalam workshop.
Tri Wiyono selaku pendamping peserta dari siswa MTsN 4 Bantul ketika dikonfirmasi oleh Tim Publikasi MTsN 4 Bantul mengatakan bahwa dengan mengikuti kegiatan workshop tersebut dapat menambah wawasan anak didik dalam melukis dengan teknik batik pada topeng. Selain itu juga dapat menambah kecintaan mereka terhadap budaya asli Indonesia dan meningkatkan apresiasi siswa. " Dengan mengikuti workshop wawasan anak didik kita bisa bertambah. Selain itu dapat menambah kecintaan mereka terhadap budaya asli Indonesia dan juga meningkatkan apresiasi siswa." ujar Tri. " Anak-anak juga terlihat bahagia selama mengikuti workhsop. lebih-lebih setelah masing-masing dari mereka bisa mendapatkan doorprize." tambah Tri.
Nareswari salah satu peserta perwakilan dari MTsN 4 menyatakan awalnya merasa kecewa mengikuti workshop tersebut. Hal tersebut dikarenakan Nares dan teman-temannya mengira kalau workshopnya melukis pakai cat tapi ternyata malah membatik. padahal dari rumah mereka sudah menyiapkan alat lukisnya tetapi kekecewaan itu bisa berubah menjadi senang karena mereka bisa jalan-jalan mengelilingi Museum Vredeburg. " Awalnya si saya kecewa . Kirain melukis. E, ternyata membatik Bu...padahal kami sudah membawa alat lukis lengkap. Tapi akhirnya ya senang juga karena dapat jalan-jalan melihat-lihat museum Vredeburg." ungkap Nares. (rtm).