Guru dan Pegawai MTsN 8 Bantul Bertolak ke Gunungkidul Ikuti Pengajian Keluarga di Rumah Jaat
Bantul (MTsN 8 Bantul) – Kunci keselamatan manusia itu ada sepuluh bagian dan bagian terakhir adalah diam. Jika kita sakit, susah, tidak punya uang, atau banyak hutang, jangan banyak mengeluh atau menyebut kata-kata yang tidak baik. Akan lebih baik diam sehingga tidak akan menimbulkan penyakit. Demikian kurang lebih yang disampaikan Ustadz Ahmadi da’i dari Pleret mengutip kitab Lubabul Hadits yang disampaikan dalam pengajian keluarga guru dan pegawai MTsN 8 Bantul, Sabtu (15/06/2024) di rumah guru Bahasa Jawa Jaat Siyah Riwayati di Budegan Piyaman Wonosari Gunungkidul. Ahmadi menambahkan salah satu sumber kesehatan adalah ketika kita diam. Banyak penyakit (sekitar 80%) muncul karena emosi dan sisanya dari sebab lain. Diam itu tenang dan hal tersebut membuat otot kendor sehingga tidak menyebabkan banyak penyakit.
Pada pengajian tersebut, pegawai TU MTsN 8 Bantul Karsono bertindak selaku pembawa acara membuka pengajian rutin dua bulanan dengan membaca surat al Fatihah bersama. Jaat selaku shohibul baits dalam sambutan mengucapkan terima kasih kepada guru dan pegawai yang berkenan meluangkan waktu untuk hadir bersama keluarga ke rumahnmya. Ia memohon maaf apabila terdapat banyak kekurangan dan kekhilafan selama pelaksanaan pengajian dirumahnya. Selanjutnya Kepala MTsN 8 Bantul Imam Syamroni dalam sambutan menyampaikan bahwa kita menghadiri pengajian keluarga diniatkan silaturahmi, tolibul ‘ilmi, dan mengikuti pengajian. Semoga dicatat sebagai amal ibadah dan kebaikan oleh Allah SWT. Kepada keluarga guru dan pegawai Imam menyampaikan bahwa kadangkala ada tugas yang diluar kedinasan yang mengharuskan harus datang ke madrasah dan melaksanakan tugas yang juga penting seperti misalnya madrasah diminta menyiapkan petugas upacara untuk mewakili kapanewon melaksanakan lomba upacara bendera.
Selanjutnya guru Bahasa Arab M. Nur Sholihin memimpin pembacaan amaliyah kalimat toyyibah dilanjutkan Ahmadi mengurai kitab lubabul hadits bab diam. Abdul Qodir al hafidz memimpin do’a bersama diaminkan seluruh guru dan pegawai. Pada kesempatan itu diberikan beberapa doorprize bagi guru dan pegawai yang bertindak selaku pengisi acara seperti pembawa acara, pemimpin do’a dan amaliyah kalimat toyyibah. Setelah pengajian ditutup, seluruh guru dan pegawai beserta keluarga menikmati hidangan makan siang yang telah disiapkan Jaat (jkp).