Lompat ke isi utama
x
KUA Kasihan

Bimbingan Perkawinan Angkatan 11 di KUA Kasihan: Bekal Menuju Keluarga Sakinah

Dikirim oleh Dendy Pramana.P pada 5 August 2025

Bantul (KUA Kasihan) – Komitmen Kementerian Agama dalam menyiapkan generasi keluarga yang kuat dan berkualitas kembali diwujudkan melalui kegiatan Bimbingan Perkawinan (Binwin) Angkatan ke-11, yang diselenggarakan oleh KUA Kapanewon Kasihan pada Selasa (05/08/2025), bertempat di aula KUA Kasihan.

Kegiatan ini diikuti oleh 42 calon pengantin dari berbagai wilayah, yang dengan antusias mengikuti setiap sesi yang disajikan oleh para narasumber. Tujuan utama kegiatan ini adalah memberikan bekal ilmu, wawasan, dan keterampilan kepada calon pengantin dalam membangun keluarga sakinah, mawaddah, warahmah.

Is’adi Fatah Wijaya mengawali sesi dengan materi bertema “Mempersiapkan Mental Menikah”. Ia mengajak peserta untuk memahami bahwa pernikahan bukan hanya urusan administratif atau seremonial semata, melainkan sebuah proses panjang yang memerlukan kesiapan lahir dan batin. Ia menekankan pentingnya membangun komitmen, kesabaran, serta komunikasi efektif agar rumah tangga dapat berjalan harmonis dan langgeng.

Choiruman, dalam paparannya bertema “Menyiapkan Generasi yang Berkualitas”, menjelaskan bahwa tujuan akhir dari pernikahan adalah melahirkan keturunan yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia. Ia menekankan pentingnya peran orang tua sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak, serta perlunya pemahaman dalam pendidikan karakter sejak dini.

Kurnia Pramujiharso yang membawakan materi “Manajemen Keluarga”, menyampaikan pentingnya pengelolaan keluarga yang sehat mulai dari perencanaan keuangan, pembagian peran suami istri, hingga pengelolaan waktu. Ia memberikan berbagai tips praktis dalam menyikapi tantangan rumah tangga agar tidak menimbulkan konflik yang berkepanjangan.

Wahyu Sri Rhohmawati menutup sesi, membahas topik “Kesehatan Reproduksi” (Kespro). Dalam materinya, ia mengedukasi calon pengantin tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi, mengenali siklus tubuh, dan memahami perencanaan kehamilan yang sehat. Ia juga mengingatkan akan pentingnya menjaga etika dan kesucian dalam relasi suami istri sesuai dengan tuntunan agama.

Pernikahan bukan hanya urusan dua individu, tapi merupakan peradaban kecil yang bisa melahirkan perubahan besar bagi masyarakat jika dimulai dengan niat, ilmu, dan kesiapan yang benar.