Ujian Praktik Seni Lukis MTsN 1 Bantul, Ajang Kreativitas Siswa yang Berkelas
Bantul (MTsN 1 Bantul) – Januari 2024 sebagai pembuka semester genap, siswa kelas 9 MTsN 1 Bantul mengikuti ujian praktik Seni Budaya. Ujian ini diselenggarakan sebagai salah satu syarat untuk kelulusan bagi siswa kelas 9. Ujian berlangsung pada Senin (22/01/24) hingga Jumat (26/01/24). Mata pelajaran yang diampu oleh Sumar Hadi Santoso mengambil sub seni bidang seni rupa khususnya seni lukis sebagai mata ujian praktik Seni Budaya.
“Sebagai orang seni rupa, saya memberikan ujian praktik seni lukis ini bertujuan untuk menguji sejauh mana kreativitas siswa pada bidang visual. Selain itu, sebagai sarana penyaluran bagi siswa yang senang melakukan aktvitas visual secara liar dari media yang tidak tepat ke media yang tepat,” jelas guru tersebut.
Seluruh siswa kelas 9 tampak antusias dalam mengerjakan karya seni lukis, terlihat dari seluruh karya yang dihasilkan menunjukan hasil yang maksimal. Beragam tema dan aliran dianut oleh siswa dalam berkarya seni lukis, meskipun demikian aliran naturalisme dan deformatif yang mendominasi. Hasil lukisan yang terlihat unik justru dari siswa yang menerapkan gaya surealisme. Hana Rifka adalah siswa kelas 9A yang menerapkan aliran surealisme dalam karyanya.
“Saya senang dengan surealisme karena saya bisa bebas mengekspresikan dan menuangkan ide-ide saya ke dalam kanvas tanpa ada batasan dan pakem yang harus diikuti. Apa yang saya imajinasikan bisa saya wujudkan ke dalam kanvas dalam bentuk visual yang bisa dilihat orang lain” terang Hana. Secara keseluruhan siswa kelas 9 MTsN 1 Bantul memiliki keterampilan visual yang baik, terbukti dengan hasil karya seni lukis yang tergolong bagus dalam ukuran usia remaja.
“Dari tahun ke tahun MTsN 1 Bantul selalu memiliki generasi siswa yang memiliki kreativitas dan keterampilan visual yang bagus, khususnya di bidang seni. Terbukti banyaknya alumni yang melanjutkan studi yang berkonsentrasi di bidang seni seperti SMSR Yogyakarta, bahkan di jenjang perguruan tinggi sekelas ISI Yogyakarta,” jelas Guru Seni Budaya MTsN 1 Bantul. (shs)