MTs Negeri 7 Bantul Gelar Uji Publik Kurikulum Tahun Ajaran 2025/2026
Bantul (MTsN 7 Bantul) - Kamis pagi (10/07), MTs Negeri 7 Bantul menyelenggarakan kegiatan Uji Publik Kurikulum Tahun Ajaran 2025/2026. Kegiatan ini berlangsung di Hall MTs Negeri 7 Bantul dan dimulai pukul 09.00 WIB.
Hadir dalam kegiatan ini sejumlah tamu undangan dan pemangku kepentingan pendidikan, antara lain: Abd. Su’ud selaku Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY, Ahmad Shidqi selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul, Miftakhul Bakhri selaku Pengawas Madrasah, Kepala MTs Negeri 7 Bantul beserta jajaran, Kepala Tata Usaha, Ketua Komite dan jajaran, jajaran Wakil Kepala Madrasah, perwakilan Paguyuban Orang Tua (POT), perwakilan siswa (OSIS), serta guru dan pegawai MTs Negeri 7 Bantul.
Dalam sambutannya, Kepala MTs Negeri 7 Bantul menyampaikan,
“Bapak Ibu, hari ini adalah bagian dari upaya kita menyiapkan kurikulum untuk satu tahun ke depan. Dalam forum ini mari kita bahas bersama agar kurikulum yang akan diterapkan benar-benar matang, mantap, dan sempurna, sehingga proses pendampingan terhadap putra-putri kita dapat menghasilkan prestasi-prestasi yang lebih baik.”
Selanjutnya, Reni Astuti selaku Wakil Kepala Madrasah Bidang Kurikulum memaparkan secara rinci draf Kurikulum MTs Negeri 7 Bantul Tahun Ajaran 2025/2026 kepada seluruh peserta uji publik.
Ahmad Shidqi, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bantul, dalam arahannya menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari proses yang telah melalui berbagai tahapan:
“Uji publik ini saya pikir telah melalui proses panjang dan berdasarkan pengalaman. Saya berharap kurikulum ini nantinya benar-benar menjadi panduan dalam mewujudkan visi dan misi MTs Negeri 7 Bantul. Guru juga harus peka terhadap kebutuhan siswa dan memahami harapan orang tua serta masyarakat.”
Sementara itu, Abd. Su’ud dalam paparannya menyoroti pentingnya peran guru dalam menciptakan proses pembelajaran yang bermakna.“Guru harus bisa mengelaborasi sistem pembelajaran agar berjalan dengan baik dan menyenangkan. Selain itu, madrasah harus memiliki branding agar tidak lekang oleh zaman. Saya juga menekankan pentingnya program Jogja Madrasah Digital (JMD), terutama pada aspek JMD Parenting sebagai bentuk membangun kepercayaan orang tua terhadap madrasah,” tegasnya.
Dalam sesi diskusi, Miftakhul Bakhri turut memfasilitasi dan menerima berbagai masukan dari peserta yang hadir untuk menyempurnakan kurikulum yang akan diterapkan pada Tahun Ajaran 2025/2026.
Kegiatan uji publik ini menjadi wujud keterbukaan dan partisipasi berbagai elemen dalam menentukan arah pendidikan madrasah yang lebih berkualitas dan relevan dengan tuntutan zaman.(riza)