Tari Saman MAN 4 Bantul Tampil Memukau Dalam Puncak Milad Ke 55
Bantul (MAN 4 Bantul) - Tari Saman adalah tarian tradisional yang dimainkan suku Gayo Aceh dan telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan dunia takbenda. Tari Saman telah menjadi bentuk salah satu bentuk seni pertunjukan yang sering digunakan sebagai sarana komunikasi, menjalin silaturahmi, menyampaikan pesan moral, pantun untuk generasi muda, merepresentasikan alam dan lingkungan di sekitarnya.
Pada pembukaan perayaan puncak Milad ke 55 MAN 4 Bantul pada Ahad (7/1), MAN 4 Bantul menampilkan siswa-siswi terbaiknya untuk menampilkan Tari Saman di halaman MAN 4 Bantul. Tarian dengan jumlah peserta ganjil tersebut digawangi oleh Siti Nurnataza kelas XII IPS. Dalam penampilannya Nataza dan kawan-kawannya menari dengan menggunakan gerakan tangan, badan dan kepala seperti gerakan dengan memukul dada, menggelengkan kepala dan membungkukkan badan dengan tempo yang cepat.
Dalam sambutannya Mucharom menyampaikan rasa bangganya terhadap siswa-siswi MAN 4 Bantul yang telah ikut serta menyukseskan acara puncak Milad 55 MAN 4 Bantul. “Terima kasih pada seluruh siswa siswi MAN 4 Bantul, Pengurus OSIS, Pengurus MPS, PMR serta semua pihak yang hadir dan menyukseskan acara puncak Milad MAN 4 Bantul. Terima kasih juga untuk para siswa yang telah tampil dengan memukau dan membanggakan. Semoga acara Milad 55 MAN 4 Bantul berjalan dengan lancar,” papar Mucharom.
Dalam kesempatan yang sama, Dewi Sinta selaku guru seni di MAN 4 Bantul turut memberikan apresiasi atas penampilan tersebut. “Tari Saman memiliki keunikan yaitu dijuluki sebagai tari tangan seribu, hal ini karena para penari saman harus konsentrasi dalam melakukan setiap gerakannya agar ketika melakukan gerakan cepat selalu ada kontrol dan gerakan cepat. Selain itu, gerakannya pun harus sama dengan penari lainnya. Para siswa telah berhasil menampilkan tari saman dengan sangat bagus dan kami sebagai guru kesenian merasa turut bangga pada mereka,” ujar Dewi.
Dewi juga berharap ke depannya tidak hanya siswi kelas XII yang menguasai tari saman namun juga terdapat regenerasi pada siswa-siswi MAN 4 Bantul yang lainnya. “Semoga bakat dan minat siswa dalam tari saman dapat senantiasa dikembangkan dan semoga kedepannya ada regenerasi pada siswa-siswi kelas X maupun kelas XI yang bisa turut serta melestarikan tari saman ini serta tari saman dapat ditampilkan dalam beberapa kesempatan lain,” harap Dewi. (lel/ica)