Lompat ke isi utama
x
MAN 2 Bantul

Siswa Keterampilan Las MAN 2 Bantul Tunjukkan Aksi Nyata Perbaiki Tralis

Dikirim oleh Dendy Pramana.P pada 6 August 2025

Bantul (MAN 2 Bantul) – Semangat gotong-royong dan kolaborasi ditunjukkan oleh para siswa program keterampilan Teknik Pengelasan (Las) MAN 2 Bantul. Pada Rabu (06/08/2025), mereka dengan antusias turun tangan memperbaiki atap tralis madrasah yang rusak, membuktikan bahwa keahlian praktis yang diperoleh di bangku madrasah maupun saat PKL dapat langsung diterapkan untuk kepentingan lingkungan mereka sendiri.

Atap tralis yang berlokasi di jalur pembatas antara kelas XII E dan XII F mengalami kerusakan akibat karat dan korosi. Melihat kondisi ini, Guru Teknik Pengelasan Muh. Burhan bersama Waka Sarpras, Hardi Santosa memutuskan untuk melibatkan langsung siswa jurusan Las agar turut memperbaiki, sehingga madrasah tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk memanggil tukang dari luar. Beberapa siswa yang terlibat di antaranya Farhan Dwi Prakosa, Rahmat Eka Novi Pradana, Abdul Hadi Salim, dan rekan-rekannya.

“Ini momen yang tepat bagi anak-anak untuk mempraktikkan ilmu las yang mereka pelajari. Selain bermanfaat bagi madrasah, ini juga melatih rasa tanggung jawab mereka terhadap fasilitas madrasah,” ujar Muh. Burhan.

Dengan perlengkapan lengkap, mulai dari mesin las, kawat las, hingga alat pelindung diri, para siswa dengan sigap memperbaiki bagian-bagian tralis yang keropos. Suasana kerja pun penuh semangat dan antusias. Farhan Dwi Prakosa menyampaikan rasa bangganya. “Senang sekali bisa ikut membantu sekolah. Rasanya lebih mantap karena hasil kerja kami langsung bermanfaat dan ini jadi latihan kami sebelum bekerja di dunia industri," ucapnya.

Kegiatan ini bukan sekadar aksi perbaikan, namun menjadi media pembelajaran lapangan yang mengasah keterampilan teknis, kerja tim, dan penerapan standar keselamatan kerja. Dalam waktu beberapa hari, pagar tralis yang semula lapuk kini kembali kokoh dan rapi.

Kepala MAN 2 Bantul, Nur Hasanah Rahmawati memberikan apresiasi tinggi atas dedikasi para siswa. “Inilah bukti nyata bahwa pendidikan keterampilan sangat relevan dengan kebutuhan nyata di lapangan. Kami bangga memiliki siswa yang terampil dan peduli terhadap lingkungan madrasah,” ungkapnya.

Ke depan, kegiatan semacam ini diharapkan terus berlanjut dan menjadi contoh nyata bagaimana madrasah bisa memberdayakan potensi siswa untuk merawat fasilitas sekolah secara mandiri. (tri)