Siswa Kelas X MAN 2 Bantul Tampilkan Kebolehan Pencak Silat dalam Orasi Calon Ketua OSIM
Bantul (MAN 2 Bantul) – Suasana lapangan MAN 2 Bantul pada Jumat (22/08/2025) mendadak bergemuruh ketika siswa kelas X menampilkan kebolehannya dalam seni bela diri pencak silat. Penampilan tersebut menjadi salah satu rangkaian acara Orasi Calon Ketua OSIM (Organisasi Siswa Intra Madrasah) yang digelar secara meriah, penuh semangat, dan disaksikan seluruh warga madrasah.
Acara orasi ini merupakan agenda tahunan yang selalu dinanti-nantikan, karena selain menampilkan visi-misi para calon pemimpin OSIM, juga dimeriahkan dengan berbagai penampilan kreativitas siswa. Pada kesempatan kali ini, para siswa kelas X berinisiatif menampilkan pencak silat sebagai bentuk kontribusi mereka sekaligus memperlihatkan bahwa MAN 2 Bantul memiliki banyak talenta tidak hanya dalam bidang akademik, tetapi juga seni bela diri dan olahraga tradisional.
Kegiatan dimulai sejak pagi dengan sambutan dari Kepala MAN 2 Bantul, Nur Hasanah Rahmawati yang menekankan pentingnya OSIM sebagai wadah kepemimpinan, kreativitas, dan aspirasi siswa. Beliau juga mengapresiasi antusiasme siswa yang begitu besar, terutama dalam mendukung jalannya demokrasi di madrasah. "Melalui kegiatan ini, siswa belajar untuk berdemokrasi, menyampaikan aspirasi dengan santun, serta menunjukkan bakat yang dimiliki. Pencak silat yang ditampilkan hari ini merupakan simbol kedisiplinan, keberanian, dan budaya bangsa yang patut kita lestarikan," ujarnya dalam sambutan.
Setelah sambutan, kandidat kedua calon ketua OSIM menyampaikan orasi mereka. Mereka memaparkan visi, misi, dan program kerja yang diusung, mulai dari peningkatan kegiatan keagamaan, literasi digital, pengembangan ekstrakurikuler, hingga kepedulian sosial.
Tepat sebelum sesi orasi calon, panggung dimeriahkan dengan penampilan spesial dari siswa kelas X yang tergabung dalam ekstrakurikuler pencak silat. Dengan seragam khas berwarna hitam dan ikat kepala, mereka memasuki arena dengan langkah mantap.
Gerakan demi gerakan ditampilkan dengan penuh kekuatan dan keanggunan. Ada yang menampilkan jurus tangan kosong, ada pula yang memperagakan seni bela diri dengan tongkat. Kolaborasi gerakan cepat, tangkas, dan terukur itu membuat para penonton terpesona. Sorak sorai serta tepuk tangan meriah bergema dari siswa kelas X, XI dan XII yang turut menyaksikan.
Salah satu penampil, I Putu Tangkas Wiguna (XE), menyampaikan rasa bangganya bisa tampil di hadapan seluruh warga madrasah. “Kami ingin menunjukkan bahwa pencak silat bukan sekadar bela diri, tetapi juga seni budaya yang mengajarkan sportivitas, disiplin, dan rasa percaya diri. Semoga ke depan semakin banyak teman-teman yang tertarik untuk ikut,” ujarnya setelah penampilan.
Waka Humas, Nurhayati yang turut hadir memberikan apresiasi tinggi terhadap aksi tersebut. Menurutnya, penampilan pencak silat siswa kelas X menjadi bukti bahwa madrasah tidak hanya unggul dalam prestasi akademik, tetapi juga membina keterampilan non-akademik yang bermanfaat. “Pencak silat mengajarkan nilai-nilai luhur, termasuk pengendalian diri, sopan santun, dan menghormati lawan. Hal ini sejalan dengan karakter siswa madrasah yang berakhlakul karimah. Kami bangga siswa kelas X berani tampil percaya diri di acara penting seperti ini,” ungkap Nurhayati.
Tidak hanya guru, para siswa pun memberikan respons positif. Mereka merasa bangga memiliki teman-teman yang mampu tampil membanggakan madrasah. Penampilan pencak silat bahkan dianggap menambah semarak acara orasi, sehingga tidak hanya berisi pidato dan penyampaian program, tetapi juga hiburan yang inspiratif.
Keterlibatan siswa kelas X dalam acara orasi calon ketua OSIM ini juga menjadi simbol bahwa generasi baru di MAN 2 Bantul siap berkontribusi dan tampil sebagai penerus. Jika calon ketua OSIM berperan dalam memimpin organisasi, maka siswa kelas X yang tampil dengan pencak silat menunjukkan bahwa kepemimpinan juga lahir dari kedisiplinan, keberanian, dan kemampuan menjaga tradisi.
Kepala madrasah dalam penutup acara kembali menegaskan pentingnya sinergi antara orasi dan kreativitas siswa. “Hari ini kita menyaksikan bahwa kepemimpinan tidak hanya diukur dari kata-kata, tetapi juga dari aksi nyata. Anak-anak kita membuktikan bahwa mereka mampu tampil, menginspirasi, dan membanggakan madrasah. Semoga OSIM ke depan semakin solid dengan anggota yang penuh semangat,” tuturnya.
Acara orasi calon ketua OSIM MAN 2 Bantul ditutup dengan doa bersama. Namun, penampilan pencak silat siswa kelas X masih terus menjadi perbincangan hangat di kalangan warga madrasah. Dengan kombinasi antara orasi, demokrasi, dan seni bela diri, acara tersebut bukan hanya ajang pemilihan pemimpin, tetapi juga pesta kreativitas siswa.
Dengan semangat yang terpancar dari para siswa, MAN 2 Bantul semakin meneguhkan diri sebagai madrasah yang tidak hanya mendidik cerdas secara intelektual, tetapi juga berkarakter, berbudaya, dan berprestasi di berbagai bidang.(fitria)