Pisah Sambut dan Serah Terima Jabatan Kepala MI Al Anwar Nangsri Pundong
Bantul (MIS Al Anwar) - Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Al Anwar Nangsri Pundong Bantul mengadakan kegiatan pisah sambut Kepala Madrasah lama dan Kepala Madrasah baru, Senin (15/01/2024) bertempat di MI Al Anwar Nangsri Pundong Bantul. Kegiatan yang dihadiri oleh Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Bantul, Ahmad Musyadad, Pengurus Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif Kabupaten Bantul, Samingan, Pengawas Madrasah Rini Astuti, Ketua Komite beserta jajarannya, Kepala SD/MI Se Gugus Pundong, Guru TK Pundong, paguyuban orang tua, tokoh masyarakat, seluruh guru dan pegawai MIN 2 Bantul dan MI Al Anwar Nangsri Pundong Bantul ini berlangsung khikmat.
Yuhrotul Mardhiah, Kepala Madrasah Al Anwar Nangsri Pundong lama beralih tugas menjadi Kepala MIN 2 Bantul sedangkan Kepala Madrasah Al Anwar Nangsri Bantul digantikan oleh Madrasah dari MIN 2 Bantul. Acara pisah sambut bertujuan sebagai sarana menjalin silaturahmi dan ta’aruf terutama Kepala yang baru dengan warga MI Nangsri .
Kasi Pendidikan Madrasah Ahmad Musyadad, menyampaikan ucapan selamat menjalankan tugas di tempat yang baru kepada Kepala Madrasah lama, Yuhrotul Mardhiah “Semoga dalam melaksanakan tugas ditempat yang baru, Allah senantiasa memberikan kesehatan dan kesusksesan,” paparnya.
Lebih lanjut Kasi Pendidikan Madrasah menyampaiakan ucapan terima kasih, “Saya mengucapkan terimakasih atas jasa-jasa dan pengabdian selama di MI Al Anwar ini, semoga apa yang dilakukan dihitung sebagai amal jariyah oleh Allah SWT,” tegasnya.
Kasi Pendidikan Madrasah mengucapkan selamat datang kepada Kepala MIN 2 Bantul yang baru, Siti Fatimah “Selamat datang dan bergabung di MI Al Anwar Nangsri Bantul tercinta ini, semoga ke depan MI Nangsri Pundong semakin sukses, maju dan jaya.” ungkapnya.
Perwakilan dari Lembaga Pendidikan Ma'arif Bantul dalam sambutannya mengucapkan selamat dan sukses diberikan kemudahan dan selalu dalam bimbinganya dimanapun berada dan yang terpenting karena sudah mendekati tahun politik ingat jaga netralitas ASN, dengan keberadaan MI dibawah Yayasan NU untuk melestarikan apa yang menjadi perjuangan tokoh para ulama terdahulu ," terang Samingan. (Fatim).