Pengajian Darma Wanita MTs Negeri 6 Bantul, Kamad Ajak Keluarga Besar Dukung Semua Agenda
Bantul (MTsN 6 Bantul) – Ahad (12/2/2023) MTs Negeri 6 Bantul menyelenggarakan pengajian darma wanita di kediaman salah satu guru IPA, Ihsanudin. Masing-masing guru dan pegawai mengajak serta suami/istri dan anak. Acara pengajian didahului dengan semaan Al-Qur’an 1 juz oleh tiga hafizah asal MTs Negeri 6 Bantul yakni Ummi Kultsum, Sumini, dan istri Kepala Tata Usaha, Imroah Mutmainah.
Sambutan tuan rumah diwakili oleh Ma’mur Amprani selaku wakil kelompok yang mendapat giliran ketempatan. Ma’mur menyampaikan terima kasih dan permohonan maafnya jika dalam penyambutan masih terdapat beberapa kekurangan. Sementara itu, Mafrudah Kepala MTs Negeri 6 Bantul menyampaikan sambutan sebelum tausiyah oleh Aidi Johansyah. Mafrudah menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada keluarga besar guru dan pegawai MTs Negeri 6 Bantul yang telah memberikan dukungan penuh saat suami atau istri bekerja.
“Akhir-akhir ini banyak agenda madrasah yang cukup menguras waktu dan tenaga. Sebentar lagi madrasah akan mengikuti lomba madrasah sehat tingkat nasional, lomba PJAS aman nasional, dan adiwiyata tingkat provinsi. Tentu dalam melakukan persiapan terkadang butuh banyak menyita waktu. Oleh karenanya, madrasah memohon keikhlasan Bapak/Ibu apabila sesekali pulang terlambat. Tanpa dukungan yang penuh dari pasangan, kesuksesan mustahil akan teraih,” ujar Mafrudah.
Acara mauidhah khasanah disampaikan oleh mantan Kakan Kemenag Bantul, Aidi Johansyah. Pejabat PHU Kanwil Kemenag DIY menyampaikan beberapa amalan yang bisa dilakukan oleh umat muslim agar pahalanya setara dengan haji dan umrah. “Saat ini antrean melakukan haji dan umrah sangat panjang, sehingga tugas semua orang hanya berdoa dan berusaha. Akan tetapi, jangan khawatir, sambil menunggu giliran ibadah haji dan umrah ada beberapa amalan yang pahalanya setara dengan ibadah haji dan umrah. Amalan itu adalah mengucapkan subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar, melaksanakan salat subuh berjamaah dilanjutkan berdzikir dan ditutup dengan salat duha di awal waktu saat fajar mulai tampak,” papar Aidi. Di akhir acara, dilanjutkan pemberian kenang-kenangan bagi dua guru yang purna yakni Siti Zaidah dan Sri Sudiyarti. Selain itu, dilakukan pengundian arisan dan doorprize kehadiran oleh Siti Maryatun. (rin)