Pengajian dan Santunan Yatim Piatu Warnai Peringatan Tahun Baru Muharram 1445 H di MTsN 2 Bantul
Bantul (MTsN 2 Bantul) – MTsN 2 Bantul selenggarakan berbagai kegiatan dalam rangka memperingati Tahun Baru Muharram 1445 H, tahun 2023. Kegiatan tersebut dikoordinir oleh Tim Keagamaan Matsandaba yang telah dua kali melakukan koordinasi. Hasil dari koordinasi tim diputuskan puncak peringatan Tahun Baru Muharram 1445 H dilaksanakan pada hari Jumat (28/7) bertepatan dengan tanggal 10 Muharram. Agenda dipusatkan di Mushala Raudhatul ‘Ulum MTsN 2 Bantul.
Mengawali kegiatan peringatan Muharram adalah imbauan kepada seluruh warga madrasah untuk melaksanakan puasa di bulan Muharram ini selama 2 hari yaitu Puasa Tasu’a (Kamis, 27/7) dan puasa Asyura (Jumat, 28/7). Kegiatan tersebut diinformasikan ke seluruh warga madrasah, orang tua dan pengelola kantin madrasah karena selama 2 hari tersebut kantin diminta tutup, tidak berjualan guna mendukung program puasa tersebut. Publikasi melalui flyer ditanggapi positif oleh orang tua siswa di grup kelas.
Puncak kegiatan Jumat (28/7) adalah diawali dengan pembiasaan karakter pagi, sholat Dhuha dan rangkaiannya. Pra acara diisi dengan penampilan Hadroh siswa siswi MTsN 2 Bantul. Setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan Barjanji yang dipimpin oleh Agus Purnomo. Gema sholawat menggema di Matsandaba.
Rangkaian kegiatan berikutnya adalah pentasyarufan dana Zakat Infaq dan Shodaqoh (ZIS) dari bapak/ibu guru dan pegawai MTsN 2 Bantul untuk menyantuni anak yatim piatu, yatim dan piatu di MTsN 2 Bantul. Penyerahan disampaikan oleh Kepala MTsN 2 Bantul, Musa Surahman. “Santunan kali ini berasal dari ZIS bapak/ibu guru pegawai dan ditasyarufkan pada siswa siswi MTsN 2 Bantul yang berhak menerima, sebanyak 40 siswa dari kelas 7,8,9. Kami sebagai pengelola yang menjalankan amanah berharap semoga santunan ini bermanfaat untuk anak-anak,” ungkap Ahmad Daris ketika melaporkan penggunaan dana ZIS kepada kepala madrasah.
Kegiatan penutup dari peringatan tahun baru Muharram Matsandaba diisi dengan Pengajian dilanjutkan doa yang disampaikan oleh Sukirman, ustadz kocak dari MTsN 7 Bantul. Siswa sangat antusias mendengarkaannya, tidak ada satupun siswa yang tidak tertawa dibuatnya. Inti dari tausyiahnya adalah, “Hormati kedua orang tua kita, tidak boleh bersuara dengan nada tinggi, tidak boleh bikin bingung, bikin sedih orang tua kita. Syarat masuk syurga adalah birul walidain. Saya berharap siswa siswi MTsN 2 Bantul adalah, calon-calon penghuni syurga,” pungkas Sukirman. (Agt)