Lompat ke isi utama
x
MTs N 2 Bantul

Narasumber Bupati, Kepala MTsN 2 Bantul Hadiri Pembinaan Pendidikan Karakter

Dikirim oleh Sugiyono pada 11 July 2024

Bantul (MTsN 2 Bantul) – Dalam dunia Pendidikan, diakui atau tidak, siswa yang berkarakter baik lebih banyak memberikan kemajuan dibanding kecerdasan intelektual. Untuk itu diperlukan pembaharuan niat dan tekad untuk perbaikan sistem pendidikan terutama kecerdasan emosional. Dalam hal transformatif Pendidikan, Kabupaten Bantul baru saja mendapat penghargaan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek. Untuk itu perlu adanya  evaluasi dan refleksi, bimbingan siswa di tingkat SMP/MTs perlu dikuatkan untuk mencegah tindak kejahatan siswa. Para Kepala Sekolah/Madrasah perlu sering mengundang wali siswa, terutama untuk anak-anak yang khusus perlu diakukan pembinaan serta lakukan pendampingan dengan melibatkan orang tua siswa.

Demikian disampaikan oleh Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dalam arahan pembinaan pada acara Pendidikan Karakter Kepala Sekolah dan Guru BK SMP/MTs di hari Rabu (10/7/2024) bertempat di Gedung Induk lantai 3 Komplek Parasamya Bantul. Hadir dalam pembinaan tersebut serta menjadi narasumber dengan tema senada diantaranya dari Polres Bantul, Kejaksaan Negeri dan Kodim Bantul. Dijelaskan lebih lanjut oleh orang nomor satu di Bantul tersebut bahwa pendidikan menjadi tanggung jawab bersama seluruh stake holder.”Keinginan kita pendidikan karakter sukses, dan kenyamanan warga Bantul juga harus kita jaga. Prestasi akademik bagus, tapi kita mementingkan anak yang baik dan berkarakter,” terang Bupati. 


Sementara itu hadir mengikuti, menyimak dan mencatat pembinaan karakter ini Kepala MTsN 2 Bantul Isti Bandini bersama guru BK. Yang paling berkesan disampaikan Bupati, menurut Kamad Madsandaba diantaranya  agar sekolah membiasakan bersalaman dan cium tangan siswa dengan guru-gurunya agar bisa mempengaruhi hati mereka.
“Saya ikut bangga dengan pernyataan Bupati bahwa visi pendidikan Bantul bersifat umum...jadi tidak membedakan Dinas dan Kemenag, sekolah dan madrasah. Yang dilihat bukan kementeriannya, tetapi siswa-siswanya adalah anak-anak Bantul agar pendidikan bersama-sama dilakukan menuju kualitas yang baik,” terang Kamad Isti. (ist)