Lompat ke isi utama
x
MTsN 6 Bantul

MTsN 6 Bantul Kenalkan Materi SPAB dan Mitigasi Bencana dalam Kegiatan Matsama

Dikirim oleh Sugiyono pada 23 July 2024

Bantul (MTsN 6 Bantul) - Pada Senin (15/7/24) merupakan hari pertama masuk sekolah di tahun ajaran baru 2024/2025. Untuk lebih mengenalkan lingkungan sekolah,  MTsN 6 Bantul menyelenggarakan kegiatan Matsama (Masa Taaruf Siswa Madrasah) terutama untuk peserta didik baru/kelas 7 yang diselenggarakan dari senin sampai dengan Rabu atau 15 s.d. 17 Juli 2024. Salah satu materi yang disampaikan dalam kegiatan Matsama adalah Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dan mitigasi bencana.

Pada Rabu (17/7/24), Suhartatik salah satu guru di MTsN 6 Bantul diberi tugas untuk menyampaikan materi tentang Pengenalan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB),  pengenalan ancaman bencana, serta upaya mitigasinya. Suhartatik menyampaikan bahwa kegiatan pengenalan SPAB ini sangat penting karena didaerah Bantul merupakan daerah rawan bencana. "Kegiatan ini sangat penting dilaksanakan agar dapat menumbuhkan budaya sadar bencana secara dini baik di lingkungan sekolah ataupun dilingkungan tempat tinggal, " ujar Suhartatik.

Agar penyampaian materi SPAB ini menarik perhatian siswa, maka materi disampaikan dengan memutarkan video. Karena keterbatasan waktu maka materi SPAB hanya sebatas pengenalan dan menyimak materi berupa video-video tentang macam-macam bencana alam dan mitigasi bencana.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh peserta didik baru kelas 7 sebanyak 192 siswa atau 6 kelas  yang dilaksanakan sesuai jadwal Matsama. 

Mafrudah menambahkan  bahwa penyampaian materi SPAB ini dapat meningkatkan kemampuan sumberdaya di satuan Pendidikan dalam menanggulangi dan mengurangi resiko bencana.

Satuan pendidikan aman bencana adalah sekolah yang memiliki sistem dan strategi untuk menghadapi, mengurangi, dan merespons bencana alam atau kejadian darurat lainnya dengan cara yang aman dan efektif. Ini termasuk rencana evakuasi, pelatihan kesiapsiagaan, dan infrastruktur yang mampu bertahan dalam situasi bencana. Upaya-upaya ini bertujuan untuk melindungi siswa, guru, dan staf sekolah dari potensi bahaya yang ada", ujar Mafrudah. (sht)