MTsN 6 Bantul Gelar Koordinasi Pelaksanaan Pembelajaran Tahfiz
Bantul (MTsN 6 Bantul) – Pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) yang sudah dimulai Senin lalu (3/1) memberikan peluang besar bagi guru tahfiz MTsN 6 Bantul untuk mencapai target hafalan para siswa. Hal ini didukung banyaknya pengasuh dari pondok pesantren yang ikut terjun dan kesempatan bersemuka langsung dengan para peserta didik. Menanggapi hal itu, pada Jumat (7/1) digelar koordinasi bersama antara kepala madrasah, kepala tata usaha, wakil kepala urusan kurikulum, koordinator tahfiz, dan guru pengampu di ruang multimedia perpustakaan de’ Talenta Lib MTsN 6 Bantul.
Pertemuan singkat di awal waktu itu berhasil merumuskan berbagai hal di antaranya akan dilakukannya pembimbingan secara intensif 10 siswa dibimbing satu orang guru. “Waktu yang tinggal sekitar tiga bulan ini mari kita manfaatkan secara maksimal untuk mencapai target hapalan para siswa. Dengan diperbolehkannya tatap muka tentu akan membantu memudahkan ikhtiar kita bersama,” ungkap Mafrudah, Kepala MTsN 6 Bantul saat memberikan pembinaan di hadapan para guru.
Selain pembimbingan secara intensif, madrasah juga akan menerapkan pembelajaran matrikulasi bagi siswa yang sama sekali belum bisa membaca Al-qur’an. “Kita akan memberikan pembimbingan tambahan di luar jam KBM. Akan tetapi, akan kita data dulu dalam dua hari ini siapa saja siswa yang belum bisa membaca al-qur’an. Dengan demikian, anak-anak yang belum bisa membaca akan mendapatkan porsi lebih dalam pembimbingan,” ungkap Sumini, guru dan koordinator tahfiz MTsN 6 Bantul.
Sudah menjadi agenda rutinan MTsN 6 Bantul untuk melaksanakan wisuda tahfiz bagi para siswa kelas VII-IX. Oleh karenanya, persiapan sudah dilakukan jauh-jauh hari sejak siswa berada di kelas VII. “MTsN 6 Bantul memiliki kelas unggulan tahfiz yang jumlah beban belajarnya berbeda dengan kelas reguler lainnya. Dalam periode yang telah ditentukan para siswa akan setor hapalan. “Pembelajaran jarak jauh cukup menghambat pembimbingan, sehingga dengan diperbolehkannya tatap muka terbatas ini, kami berharap para siswa akan lebih bersemangat dalam menghapal dan menyetor hapalan,” ujar Rina, wakil kepala urusan kurikulum. (Rin)