Motif Sekar Jagad Jadi Inspirasi Siswa XI F MAN 2 Bantul dalam Pembelajaran Bahasa Jawa
Bantul (MAN 2 Bantul) — Di ruang kelas XI F MAN 2 Bantul, Selasa pagi (26/08/2025) suasana belajar berubah menjadi panggung budaya. Ihsan, Fais, dan Gibran berdiri di depan rekan-rekannya, bukan sekadar menyampaikan materi, melainkan menghadirkan makna dari sebuah warisan agung: batik Sekar Jagad.
Mereka menjelaskan secara runtut bahwa motif Sekar Jagad tidak hanya indah secara visual, tetapi juga kaya filosofi. Kata “Sekar” berarti bunga, lambang keindahan. Sementara “Jagad” berarti dunia, melukiskan luasnya kehidupan. Jika dipadukan, motif ini menggambarkan keragaman manusia dan alam semesta yang hidup berdampingan secara harmonis. Tidak heran, batik ini kerap dikenakan dalam acara resmi maupun upacara adat sebagai simbol kebahagiaan, keselarasan, serta keluhuran budi.
Apresiasi pun datang dari Riyadi Setyawan, guru Bahasa Jawa yang memandu mengarahkan pelajaran. Ia menilai presentasi ini lebih dari sekadar tugas kelompok, tetapi juga mewujudkan nyata bagaimana generasi muda dapat menghidupkan kembali nilai-nilai budaya. “Belajar batik tidak harus kaku. Saat anak-anak mampu menjelaskan makna di balik motif, disitulah mereka mulai memahami jati diri budaya Jawa,” ujarnya.
Menariknya, salah satu anggota kelompok, Gibran, turut berbagi refleksi pribadi. "Dulu saya melihat batik hanya kain dengan corak indah. Tapi setelah belajar, saya menyadari setiap motif punya cerita, doa, dan filosofi. Itu membuat saya semakin bangga sebagai bagian dari budaya Nusantara," ungkapnya penuh semangat.
Lebih dari sekedar presentasi, kegiatan ini menjadi pengalaman mendalam bagi siswa untuk mengenal budaya bukan hanya lewat mata, tetapi juga lewat hati. Di balik setiap helai batik, tersimpan pesan abadi: keindahan, kerukunan, dan jati diri bangsa. (rys)