Lompat ke isi utama
x
MIN 2 Bantul

MIN 2 Bantul Ikuti Giat Literasi Kabupaten Bantul Bersama Bunda Literasi

Dikirim oleh Sugiyono pada 2 February 2024

Bantul (MIN 2 Bantul) Giat literasi di Kabupaten Bantul yang dipelopori duta literasi Sutanto,dari MTs N 3 Bantul telah digelar. Kegiatan dimulai sejak bulan Nopember dengan diadakan lomba penulisan puisi bagi siswa SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK. Sekolah juga mengirimkan naskah para siswa serta guru yang akan dibukukan. Dari beberapa naskah yang terkumpul, menjadi beberapa buku dengan judul ”Setangkup Rindu Untuk Ibu”. Buku dikelompokkan dalam beberapa karya; buku puisi siswa, puisi guru, puisi kepala sekolah dan kumpulan puisi Bupati Bantul, bunda literasi, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Kankemenag, dan Vitria Mardiati sebagai Vounder Komunitas Yuk Menulis (KYM). MIN 2 Bantul mengirimkan 51 naskah puisi siswa dan 2 puisi guru yang tertulis dalam 5 episode buku.
Dalam acara launching buku yang diadakan di pendopo rumah dinas Bupati Bantul (1/2) dihadiri oleh Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, bunda literasi Emi Masruroh, Kasi Dikmad Kemenag Bantul Ahmad Musyadad, Vounder KYM Vitria Mardiati, duta literasi Sutanto, Kepala MTs N 3 Bantul Titik Husniati, perwakilan guru peserta penulis naskah, serta siswa yang mendapat kejuaraan penulisan puisi (SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA). Kegiatan berlangsung dari pukul 08.30 sampai 11.30. Dalam laporannya Sutanto menyampaikan kegiatan penulisan buku ”Setangkup Rindu Buat Ibu” diikuti 64 sekolah/madrasah. Terbit 26 jilid buku dan 1 edisi khusus puisi kepala, guru, bupati Bantul, bunda literasi, Isdarmoko, Akhmad Shidqi, dan Vitria Mardiati.
Vitria Mardiati Founder Komunitas Yuk Menulis memberikan apresiasi kepada para guru yang telah antusias menulis, hal itu merupakan pesan dari Menteri Pendidikan dan Menteri Agama agar KYM ikut mempelopori penulisan.

MIN 2 Bantul


Launching buku langsung dibuka Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menyampaikan pentingnya literasi ”Budaya literasi sangat penting bagi kemajuan bangsa dan meningkatkan peradaban yang lebih maju. Masyarakat yang literasinya rendah, kualitas hidupnya juga rendah. Index literasi juga berbanding lurus dengan kesejahteraan dan kebahagiaan suatu bangsa.” ungkapnya. Bupati Bantul juga memberikan contoh beberapa negara yang budaya literasinya tinggi ternyata kesejahteraannya juga tinggi, ekonominya juga meningkat. ”Beberapa negara mempunyai tingkat literasi tinggi seperti Finlandia, Norwegia, islandia. Negara yang tingkat literasi tinggi kotanya bersih dan kesejahteraan juga tinggi. Sedangkan Indonesia baru berada di ranking 60 dibawah Malaysia dan negara Asia lainnya.” Imbuhnya. Selanjutnya Bupati mengajak agar para guru gemar membaca dan menulis serta merangsang para siswanya untuk menuju Indonesia Emas.
Bunda literasi Emi Masruroh Halim juga berpesan ”Guru agar menjadi pelopor untuk terus menulis. Menulis harus selalu dilatih dan dibiasakan sehingga menjadi kebiasaan. Sebagai bunda literasi, menjadi tanggung jawab saya untuk terus menggelorakan budaya menulis.” 
Acara diakhiri dengan pemberian piala bagi pemenang penulis puisi serta pemberian piala untuk sekolah/madrasah sebagai sekolah aktif literasi. (Noor)