Lompat ke isi utama
x
Anur

MI Al Ma'had An Nur Menuju Madrasah Ramah Difabel

Dikirim oleh ponijo pada 31 January 2021

Bantul (MI Al Ma'had An Nur) - Ada yang baru dengan persiapan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) MI Al Ma’had An Nur Bantul tahun ajaran 2021/ 2022 kali ini? Apalagi jika bukan Program Kelas Inklusi. MI Al Ma’had An Nur sebagai lembaga Pendidikan formal di bawah Yayasan dan Pondok Pesantren An Nur Ngrukem Bantul berencana membuka 1 kelas inklusi. Program Kelas Inklusi menyediakan kuota khusus (2 kursi) untuk calon peserta didik baru yang berkebutuhan khusus utamanya tuna netra dan tuna daksa. Rencananya kelas ini akan beroperasi mulai awal tahun ajaran 2021/ 2022 mendatang.

Program kelas inklusi ini diadakan karena jumlah penyandang disabilitas cukup banyak di Indonesia (6 juta jiwa) dan masih banyak diantara mereka yang usianya pelajar tetapi memiliki keterbatasan akses pendidikan. Selain itu isu ramah disabilitas belum menjadi kesadaran masyarakat pada umumnya. Oleh karenanya Madrasah bertekad berpartisipasi aktif khususnya dalam penyediaan layanan pendidikan bagi pelajar yang penyandang disabilitas.

Kepala Madrasah Anis Sulkhan Fadhil, S.Pd., Ahad (31/1) mengutarakan, pengelola madrasah sudah dan akan melakukan berbagai langkah persiapan diantaranya:

1. Koordinasi dan konsolidasi lintas sektoral mulai dari internal sampai dengan eksternal seperti Pendidik, Yayasan dan Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Bantul;

2. Penandatanganan kerjasama dengan CV. Plasma Medika dan dr. Prasodjo Luhuri Yurianto, S.Psi., Psikolog Senior yang memiliki concern dalam advokasi dan pendampingan Madrasah Inklusi;

3. Belajar melalui forum Madrasah Inklusi yang kepengurusannya sudah disahkan melalui SK Kementerian Agama Pusat;

4. Persiapan sarana prasarana pendukung dan media belajar;

5. Penyiapan tenaga pendamping lapangan;

6. Studi ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) ke beberapa lembaga pendidikan pelaksana program Madrasah Inklusi ;

7. Mengintensifkan promosi atau iklan program melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, YouTube, maupun website. Suatu hal yang membahagiakan adalah dukungan dan bantuan dari berbagai pihak pada program ini.

Sementara Kasi Dikmad Kemenag Bantul Drs. Jauhar Mukhlis Salistyanta, S.Ag saat audiensi dengan kepala madrasah menyambut baik program ini. “Saya sangat mengapresiasi dan mendukung terlaksananya kelas inklusi ini karena ini akan menjadi branding yang luar biasa tidak hanya bagi Madrasah di Bantul namun juga Yogyakarta”, ujarnya. (Asf)