Menuju Sekolah Adiwiyata Provinsi, MTsN 3 Bantul Berupaya Perbanyak Biopori
Bantul (MTsN 3 Bantul) – Sugeng Muhari, S.Pd.Si., Kepala MTsN 3 Bantul berkesempatan tinjau salah satu titik lubang biopori di SMAN 1 Bantul pada agenda studi tiru program adiwiyata, Selasa (25/01). Peninjauan didampingi langsung oleh Yanti Widjiastuti, S.Pd., M.Hum. selaku Ketua Adiwiyata SMAN 1 Bantul beserta tim.
Biopori biasa juga disebut dengan lubang resapan merupakan lubang yang dibuat tegak lurus ke dalam tanah. Lubang ini memiliki diameter antara 10-30 cm yang kemudian diisi dengan sampah organik. “Lubang biopori, semakin banyak akan semakin bagus”, kata Yanti. Mengingat bahwa biopori memiliki segudang manfaat secara ekologi dan lingkungan, yaitu memperluas bidang penyerapan air, sebagai penanganan limbah organik, dan meningkatkan kesehatan tanah. Biopori dapat mengubah sampah organik menjadi kompos. Pengomposan sampah organik akan mengurangi aktivitas pembakaran sampah yang dapat meningkatkan kandungan gas rumah kaca di atmosfer.
Setelah kurun waktu tertentu, biopori dapat dipanen. Hasil panen biopori berupa pupuk organik yang dapat digunakan untuk menambah kesuburan tanaman di area madrasah. Lubang biopori dapat dipanen antara 2-3 bulan. Biopori yang ditanam pada lokasi lembab dapat dipanen lebih cepat, yaitu sekitar 2 bulan. Namun, pada lokasi yang kering biopori membutuhkan waktu sekitar 3 bulan hingga bisa dipanen. (rof)