Meneladani Semangat Ulama, MI Sananul Ula Gelar Rangkaian Kegiatan Hari Santri Nasional 2025
Bantul (MI Sanaul Ula) - Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) Tahun 2025, Madrasah Ibtidaiyah (MI) Sananul Ula menyelenggarakan berbagai kegiatan yang sarat nilai edukatif, spiritual, dan kebangsaan. Rangkaian acara tersebut meliputi ziarah makam Waliyullah Sunan Bayat dan KH Moeslim Rifa’I Imampuro (Mbah Liem), apel Hari Santri 2025 di lapangan Upacara MI Sananul Ula serta nonton bareng (nobar) film “Jejak Langkah 2 Ulama” yang bekerja sama dengan Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang.
Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Rabu 22 Oktober 2025 ini menjadi momentum penting bagi seluruh warga madrasah untuk meneladani semangat perjuangan para ulama dan santri dalam menegakkan agama, mempertahankan kemerdekaan, serta menguatkan karakter keislaman dan kebangsaan di kalangan peserta didik. Rangkaian kegiatan diawali dengan ziarah ke makam Waliyullah Sunan Bayat, dan KH Moeslim Rifa’I Imampuro (Mbah Liem) dilaksanakan selasa, 21 Oktober 2025. Ziarah diikuti oleh Kepala madrasah, pengasuh pondok pesantren, assatidz dan pengurus serta santri-santri pondok pesantren Sananul Ula.
Paginya dilanjutkan dengan kegiatan apel peringatan Hari Santri Nasional yang berlangsung khidmat di halaman upacara MI Sananul Ula. Dalam apel tersebut, seluruh guru dan siswa mengenakan busana khas santri baju berwarna putih, rok atau sarung gelap, lengkap dengan peci dan berjilbab menciptakan suasana religius dan penuh kebanggaan. Rangkaian kegiatan ditutup kegiatan Hari Santri Nasional 2025, MI Sananul Ula dengan nonton bareng film “Jejak Langkah 2 Ulama”, Film ini mengisahkan perjuangan dua ulama besar pendiri Muhammadiyah, KH.Ahmad Dahlan, Nahdlatul Ulama (NU), KH. Hasyim Asy’ari. Film ini menyoroti persahabatan antara KH. Ahmad Dahlan dan K.H Hasyim Asy’ari yang lahir dari guru yang sama, K.H Soleh Darat di Semarang, kemudian keduanya memperdalam ilmu agama hingga ke Makkah. Isi dari film ini menekankan nilai-nilai persatuan dan moderasi beragama, serta perjuangan dakwah mereka yang berbeda namun saling melengkapi dalam membangun masyarakat dan bangsa.
Kepala MI Sananul Ula, Ridwan S.E dalam sambutan menyampaikan menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk pembelajaran karakter melalui media film yang sarat makna. “Film ini tidak hanya menjadi tontonan, tetapi juga tuntunan. Anak-anak bisa belajar tentang keikhlasan, keberanian, dan perjuangan ulama dalam mempertahankan nilai-nilai Islam ditengah berbagai tantangan zaman,” tuturnya. Beliau menambahkan bahwa semangat juang para ulama harus menjadi cermin bagi generasi muda, khususnya siswa MI Sananul Ula untuk terus belajar, berkahlak mulia, dan mencintai tanah air.
“Siswa MI Sananul ula harus mewarisi semangat jihad ilmu, dan jihad moral, sebagaimana yang dicontohkan KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asy”ari, “ imbuhnya. Peringatan Hari Santri Nasional menjadi pengingat bahwa perjuangan santri masa kini tidak lagi di medan perang, melainkan di medan ilmu, moral, dan pengabdian kepada masyarakat. MI Sananul Ula berkomitmen untuk terus mencetak generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan berjiwa nasionalis, sebagaimana semangat yang diwariskan para ulama pendahulu. Dengan semangat Hari Santri Nasional, MI Sananul Ula meneguhkan langkahnya untuk terus meneladani jejak para ulama, menjaga nilai keislaman, dan menanamkan semangat juang kepada seluruh peserta didik. Sebab, dari para santri kecil inilah kelak akan lahir generasi penerus bangsa yang berilmu, beriman, dan berakhlak mulia, sebagaiman jejak langkah para ulama yang telah menuntun umat menuju cahaya kebenaran. (NH)