Lompat ke isi utama
x
MAS Darul Mushlihin

Matsamada 2024, Wujudkan Indonesia Sehat Bebas Narkoba, Bullying, dan Kekerasan Seksual

Dikirim oleh Dendy Pramana.P pada 17 July 2024

Bantul (MAS Darul Mushlihin) - Siswa baru MA Darul Mushlihin Bantul (Madamusba) mengikuti Masa Ta’aruh Siswa Madrasah Darul Mushlihin (Matsamada) hari kedua, Selasa (16/7). Pada hari kedua ini disampaikan materi terkait Satuan Pendidikan Ramah Anak (SRA). SRA adalah strategi di bidang pendidikan untuk memberikan perlindungan bagi anak. SRA dilaksanakan dengan mekanisme pengaduan yang baik, dan dikemas secara formal, non formal, serta informal. 

 

Guru Bahasa Arab Madamusba M. Lutfil Hakim menyampaikan tentang tujuan pemberian materi SRA. “Satuan Pendidikan Ramah Anak (SRA) adalah strategi di bidang Pendidikan untuk memberikan perlindungan bagi anak. SRA dilaksanakan dengan mekanisme pengaduan yang baik, dan dikemas secara formal, non formal, serta informal. SRA menjadi salah satu solusi dalam mengurangi angka kekerasan di sekolah. SRA juga bertujuan meminimalisir tingginya presentasi anak putus sekolah,” ujar Lutfi.

 

Lebih lanjut, Lutfi menyampaikan tentang konsep yang menjadi dasar pelaksanaan SRA. “Terdapat 4 hal yang menjadi pokok dasar SRA, yaitu mengubah mindset siswa pada pengajar menjadi pembimbing, dan orang tua, menjadi teladan yang benar dalam melakukan interaksi di sekolah, menegaskan peran orang dewasa untuk melindungi anak dari ancaman, dan menjadi bukti atas partisipasi orang dewasa dan siswa dalam memenuhi seluruh kompenen SRA,” imbuh Lutfi.

 

Sementara itu, Guru BK, Putri Pratiwi Krisna mengajak untuk waspada tentang bahayanya dampak narkoba, rokok, tindakan bulliying dan kekerasan seksual. “Maraknya isu tentang bullying, narkoba, pelecehan seksual, dan merokok harus kita hindari sejak dini. Semua hal tersebut memiliki dampak negatif untuk diri sendiri dan orang lain. Mengkonsumsi narkoba dan rokok bisa menyababkan gangguan kesehatan pada jiwa, mental, sistem saraf dan pernafasan. Tindakan bullying dan pelecehan seksual bisa menjadikan si korban berpotensi besar menjadi pelaku di masa depan. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama berkomitmen untuk mewujudkan Indonesia sehat dan terbebas dari tindakan-tindakan negatif,” ujar Putri. (anh)