KUA Kretek Menghadiri Upacara Adat Bhekti Pertiwi Pisungsung Jaladri Parangtritis
Bantul (KUA Kretek) - Abu Yazid, Kepala KUA Kretek menghadiri Upacara Adat Bhekti Pertiwi Pisungsung Jaladri Parangtritis. Perayaan besar atau tradisi budaya besar yang dilaksanakan di Mancingan Parangtritis ini dilakukan pada Selasa (11/06) diawali di Joglo Pariwisata dan diakhiri dengan labuhan di Pantai Parangkusumo.
Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri merupakan salah satu ritual adat yang terus dilestarikan di wisata Yogyakarta tepatnya kawasan Pantai Selatan. ‘Bekti’ dapat dimaknai sebagai berbakti, ‘pertiwi’ adalah bumi, ‘pisungsung’ bisa diartikan persembahan, sementara ‘jaladri’ ialah samudera atau laut. Secara keseluruhan, tradisi ini dapat dianggap sebagai bakti pada ibu pertiwi atau ungkapan syukur atas berkah dari alam semesta.
Pada pembukaannya Romo Riyo Parangpertomo sebagai sesepuh Dusun Mancingan menyampaikan selamat datang kepada para tamu yang hadir dan ucapan rasa syukur terhadap nikmat yang Tuhan berikan. Hadir dalam kegiatan ini Bupati Bantul Abdul Halim Muslih. Dalam sambutannya, Halim mengucapkan selamat kepada Desa Parangtritis sebagai Juara 1 Lomba Desa Wisata Tingkat D.I.Yogyakarta Tahun 2024. “Nilai yang paling tinggi dalam penilaian lomba desa wisata ini adalah nilai guyup rukun warga yang terjalin dan harus dilanjutkan sebagai kesejahteraan seluruh warga Parangtritis, sebagai warisan budaya tak benda tingkat nasional harus diuri-uri”, ungkap Halim.
Bupati Bantul berpesan “Siapa yang tidak kenal dengan Parangtritis, dengan adanya jaladri ini desa parangtritis mampu meningkat daya pariwisatanya dalam perekonomian dan harus selalu meningkatkan rasa syukur kepada Allah SWT, jangan sampai tergoda dengan Narkoba apalagi Judi Online Slot yang sedang marak terjadi”, pungkas Halim.
Selanjutnya prosesi dilanjutkan dengan kenduri massal yang diikuti oleh warga setempat. Prosesi dilanjutkan dengan kembul bujono alias makan bersama para tamu dan warga. Hadir juga ikut makan bersama nasi gurih Kepala Dinas Pariwisata Saryadi, Kepala Dinas Kebudayaan Yanatun Yunadiana dan sekretarisnya Slamet Pamuji serta Tim Monitoring Kebudayaan, Panewu Kretek Cahya Widada.
Tak lama berselang setelah makan bersama, warga bersiap melaksanakan kirab gunungan dari hasil bumi dan berbagai ubarampe, Arak-arakan ini dimulai dari Pendopo Pantai Parangtritis dengan menggunakan pakaian adat lengkap, arak-arakan warga mulai berjalan menyusuri tepian pantai sampai ke Labuan Pantai Parangkusumo. Kegiatan unik dari upacara adat Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri adalah warga ikut menceburkan diri ke laut untuk mengambil sesaji. Hal ini diyakini akan membawa keberkahan tersendiri. Tak heran jika suasana bakal makin semarak menjelang upacara berakhir.
Kusmiatun salah satu warga Mancingan sangat senang dengan diadakannya Jaladri “Acara ini sangat kami tunggu-tunggu sebagai rasa syukur dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada warga mancingan Parangtritis atas kekompakan dan gotong royong warga yang sangat tinggi, kami juga sepakat warga mancingan saat diadakan Jaladri semua warung tutup sebagai penghormatan Paerayaan besar ini.” Ungkapnya. (Umi)