Koordinator UKS MTs N 6 Bantul Ikuti Sosialisasi Vaksin Japanese Encephalitis
Bantul (MTsN 6 Bantul) - Dinas kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta telah sukses menggelar sosialisasi Vaksin Japanese Encephaltis (JE) atau radang otak di Akademi Aisyah Yogyakarta pada hari Selasa (24/10/2023). Peserta dalam acara tersebut terdiri atas perwakilan dari unsur sekolah, tenaga medis , IDI, dan perwakilan pemerintah setempat.
Pada kesempatan itu MTs Negeri 6 Bantul mengutus Sutarti selaku koordinator UKS untuk turut hadir. Kepala Dinas uan Kesehatan Provinsi DIY, Pembayun Setyaning Astuti menyampaikan bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi dan edukasi tentang vaksin JE. “Tujuan sosialisasi vaksin JE adalah untuk memberikan edukasi terkait vaksin JE pada tenaga medis, guru, dan dokter yang ke depan diharapkan bisa mengedukasi siswanya. Latar belakang diadakannya vaksin JE karena di Yogya terdapat 13 kasus. Di Indonesia wilayah terbanyak yang terkena kasus penyakit radang otak adalah di Pulau Bali. Di Bali sendiri sudah dilaksanakan vaksin di tahun 2023,” ujar Pembayun.
Adapun rencana pelaksanaan imunisasi di Yogyakarta akan dilaksanakan tahun depan 2024," imbuh Pembayun. Sementara itu pemaparan materi disampaikan oleh Elisabet S. Herini. Herini menyampaikan bahwa penyakit JE (radang otak) penyebabnya adalah gigitan nyamuk culek yang perantaranya melalui hewan unggas seperti babi, kerbau, dan lainya. Adapun gejalanya adalah demam, penurunan kesadaran, sakit kepala, kesulitan bicara, dan mual. “Penyakit JE sekitar 20-30 % dapat menyebabkan kematian atau jika masih hidup terjadi lumpuh. Untuk itu perlu dilaksanakan pencegahan yaitu dengan 1) menghindari gigitan nyamuk (lakukan pemberantasan nyamuk), 2) memelihara ikan pemakan jentik, dan 3) memberikan imunisasi JE dengan vaksin. Jadi vaksin ini sifatnya pencegahan karena penyakit JE atau radang otak belum ada obatnya. Jangan lupa dalam kehidupan sehari-hari segera menerapkan pola hidup sehat. Sasaran vaksin adalah anak usia 9 bulan sampai kurang dari 15 tahun. Pasca vaksin jarang ada efek samping seperti mual, demam, dan pusing. Pada umumnya vaksin ini aman,” tegas Herini.
Kepala MTs Negeri 6 Bantul, Mafrudah menyatakan bahwa sosialisasi dan edukasi itu sangat penting mengingat penyelamatan nyawa manusia adalah nomor satu. “Sebelum terjangkitnya penyakit mematikan itu, sudah tepat jika dinas kesehatan menggelar sosialiasi dan edukasi yang akan bermanfaat bagi seluruh warga sekolah,” tuturnya. (rin)