MAN 1 Bantul Gelar Uji Publik Kurikulum Tahun Ajaran 2025/2026, Tegaskan Komitmen Unggul dengan Tagline “CADAS BERKELAS”
Bantul (MAN 1 Bantul) — Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Bantul terus memperkuat komitmennya sebagai madrasah unggul dan berprestasi dengan menyelenggarakan Uji Publik Kurikulum Tahun Ajaran 2025/2026 pada Jumat (01/08/2025). Acara ini berlangsung di Aula MAN 1 Bantul mulai pukul 13.00 WIB, kegiatan ini menjadi forum strategis untuk menyempurnakan dokumen kurikulum yang akan diterapkan di tahun ajaran mendatang.
Sejumlah pemangku kepentingan pendidikan turut hadir dan memberikan masukan konstruktif terhadap rancangan kurikulum, di antaranya Temu Panggih, Ketua Komite MAN 1 Bantul; Habib Abdusy Syakur, akademisi (Dosen UIN Sunan Kalijaga); Sumarna, Pengawas MAN 1 Bantul; Ahmad Shidqi, Kepala Kemenag Kabupaten Bantul; Abd.l Su’ud, Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag DIY; Anita Isdarmini, Subkoordinator Kurikulum dan Kesiswaan Kanwil Kemenag DIY.
Kepala MAN 1 Bantul, Mafrudah dalam sambutannya menekankan pentingnya penyusunan kurikulum yang tidak hanya patuh regulasi, tetapi juga mampu menjawab tantangan pendidikan saat ini. “Melalui forum ini, kami ingin memastikan MAN 1 Bantul menjadi madrasah nomer satu, tidak hanya di nama, tetapi juga dalam kualitas dan prestasi. Kami ingin madrasah ini unggul bukan karena letaknya yang strategis, tapi karena banyak hal baik yang tumbuh di sini: budaya kerja positif, semangat guru, potensi siswa, dan semangat kolaboratif seluruh elemen madrasah,” tegasnya.
Mafrudah juga menegaskan bahwa seluruh program madrasah harus selaras dengan tagline MAN 1 Bantul: CADAS BERKELAS (Cerdas, Agamis, Demokratis, Adaptif, Smart, Berkarakter, Cinta Lingkungan, Anti Diskriminasi. Tagline ini menjadi arah pengembangan karakter siswa sekaligus identitas budaya kerja madrasah.
Dalam sesi refleksi, Anita Isdarmini memberikan catatan penting untuk penguatan mutu kurikulum. Ia mengajak seluruh peserta untuk berpikir kritis terhadap capaian pembelajaran di madrasah. “Kalau ada yang menjadi kendala atau tidak sesuai target, kita harus jujur bertanya: apakah itu karena faktor intake (siswa), sistem KBM-nya, atau justru gurunya? Dari sana kita bisa melakukan evaluasi yang tepat dan membangun perbaikan ke depan,” jelasnya.
Pernyataan tersebut menggarisbawahi pentingnya refleksi berkelanjutan agar kurikulum tidak hanya dirancang baik, tapi juga mampu diimplementasikan secara optimal.
Seluruh narasumber dan peserta aktif terlibat dalam diskusi interaktif, menyampaikan pandangan dan masukan terkait penguatan kurikulum, mulai dari integrasi profil pelajar Pancasila, pengembangan karakter Islami, penguatan literasi-numerasi, hingga kesiapan digital siswa.
Kegiatan ditutup dengan penyampaian rangkuman hasil uji publik yang akan menjadi bahan penyempurnaan dokumen kurikulum sebelum ditetapkan secara resmi.
Melalui kegiatan ini, MAN 1 Bantul semakin meneguhkan posisinya sebagai madrasah yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga dalam membentuk generasi CADAS BERKELAS. (ad)