Lompat ke isi utama
x
MAN 4 Bantul

Kerja sama Dunia Industri Siswa Kelas X MAN 4 Bantul Belajar Membuat Roti Jadul Kembang Waru 

Dikirim oleh Dendy Pramana.P pada 19 September 2023

Bantul (MAN 4 Bantul) - Siswa MAN 4 Bantul mengikuti kegiatan praktik membuat jajanan tradisional dalam kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bersama narasumber dari dunia usaha pada Jumat (15/9). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam membuat jajanan tradisional dan mengenalkan mereka dengan dunia usaha.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh kelas X yang diwakili 5 siswa setiap kelas. Narasumber yang hadir adalah Adin, pemilik usaha jajanan tradisional Roti Jadul Kembang Waru yang terletak di Kota Gede. Sebelum melaksanakan praktik, Adin membagikan pengetahuannya tentang cara membuat roti jadul ini mulai dari bahan sampai alat yang digunakan. 

Dalam penjelasannya Adin mengatakan bahwa untuk mendapatkan hasil roti yang kualitas baik harus diperhatikan pada saat pemilihan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat Roti Kembang Waru ini. “Pemilihan gula serta penggunaan kuning telur sangat mempengaruhi hasil roti jadul ini,” kata Adin. “Proses pemanggangan juga menjadi kunci untuk mendapatkan hasil roti yang warnanya tidak terlalu coklat namun tetap kering dan lembut,” imbuhnya. 

MAN 4 Bantul

Para siswa terlihat antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka dengan seksama mengikuti penjelasan dari narasumber serta diberi kesempatan untuk praktek langsung. “Kegiatan ini sangat bermanfaat,” ujar Lintang salah satu siswa yang mengikuti kegiatan praktik ini. “Alhamdulillah saya jadi tahu cara membuat roti jadul yang baru pertamakalinya,” kata Lintang dengan penuh semangat. 

Koordinator kegiatan P5, Agung Wicaksono mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu tema dalam pembelajaran P5 yang dipilih madrasah yaitu kewirausahaan. “Adapun tujuan kegiatan yaitu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menerapkan kurikulum merdeka belajar,” ungkap Agung. “Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pembelajaran berbasis proyek karena siswa dapat belajar secara langsung dari narasumber yang ahli di bidangnya, sekaligus mengenalkan siswa dengan dunia usaha,” kata Agung ketika mendampingi kegiatan P5. (ica)