Kepala MTsN 6 Bantul Hadiri Pembukaan KSM Tingkat DIY dan Launching Madrasah Integrasi
Bantul (MTsN 6 Bantul) – Kepala MTsN 6 Bantul menghadiri undangan pembukaan KSM tingkat provinsi dan Launching Madrasah Integrasi yang dihelat oleh Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I. Yogyakarta, Kamis (3/8/2023) di Aula MAN 3 Sleman.
Mafrudah, Kepala MTsN 6 Bantul menghadiri undangan tersebut bersama dengan kepala madrasah negeri se-DIY dan 115 undangan lainnya, diantaranya Kepala Dikpora DIY, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) DIY, Kabag TU, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah (Kabid Dikmad), JFT Bidang Dikmad, dan juga Kepala Kankemenag Kabupaten/Kota se-DIY. KSM tingkat DIY ini merupakan kelanjutan dari kompetisi tingkat kabupaten yang sudah digelar sebelumnya. Peserta KSM terdiri atas peraih juara tingkat kabupaten perwakilan MI, MTs, MA dan sekolah umum.
Sebelum acara pembukaan, dilaksanakan jalan sehat yang diikuti 1600 peserta. Masmin Afif, Kepala Kanwil Kemenag DIY didampingi Kabid Dikmad, Abd. Su’ud mengibarkan bender start di halaman MAN 3 Sleman. Acara pembukaan juga dimeriahkan oleh tarian saman dan karawitan oleh siswa MTsN 6 Sleman dan MAN 3 Sleman. Pembukaan acara launching madrasah integrasi dan KSM ditandai dengan pemukulan gong tiga kali oleh Kakanwil Kemenag DIY.
Dalam sambutannya, Kakanwil DIY menyampaikan bahwa madrasah tidak kalah dengan sekolah terbukti ddengan adanya even KSM ini. “Kelak anak-anak diharapkan dapat menjadi pemimpin bangsa. Selain itu, Masmin juga mengajak kepada seluruh madrasah untuk mewujudkan madrasah ramah anak dengan mengondisikan pergaulan yang islami, anti bullying, dan mewujudkan madrasah bersih, sehat, dan menyenangkan bagi seluruh warga madrasah,” ujar Masmin.
Bersamaan dengan acara pembukaan KSM, digelar pula launching madrasah integrasi oleh Abd. Su’ud. Su’ud menyampaikan bahwa launching madrasah integrasi ini sebagai salah satu upaya menguatkan branding madrasah Jogja Istimewa. “Launching madrasah terintegrasi adalah salah satu upaya untuk penguatan branding madrasah Jogja Istimewa,” ungkap Su’ud. Dikatakan pula bahwa madrasah integrasi yang dimaksud adalah MIN 1 Sleman, MTsN 6 Sleman, dan MAN 3 Sleman. Madrasah integrasi MIN 1 Sleman, MTsN 6 Sleman, dan MAN 3 Sleman sebagai piloting. Jika berhasil maka bisa diikuti kabupaten lain misal MIN 1 Bantul, MTsN 6 Bantul, dan MAN 3 Bantul. Integrasi akan terlihat dari segi letak, tata kelola, program, dan kebijakan madrasah,” imbuh Su’ud.
Acara launching juga di hadiri oleh Direktur KSKK Madrasah Kemenag RI, Moh Ishom melalui zoom. Ishom menyampaikan bahwa madrasah memiliki tiga keunggulan yakni madrasah itu Indonesia dan NKRI, madrasah itu islami, dan madrasah itu menjunjung kearifan lokal. “Indonesia adalah madrasah, Islam adalah madrasah, kearifan lokal juga madrasah. 3 pilar yg menguatkan madrasah. Karena itu madrasah harus lebih unggul dari yang lain,” ungkap Ishom, Direktur KSKK. (rin)