Lompat ke isi utama
x
mtsn 6 bantul

Kepala MTsN 6 Bantul Apresiasi Guru Lolos Penulisan Best Practice

Dikirim oleh liana pada 8 September 2021

Bantul (MTsN 6 Bantul) - Mafrudah, Kepala MTs Negeri 6 Bantul mengapresiasi jerih payah guru Bahasa Indonesia yang telah lolos seleksi penulisan pengalaman terbaik dalam mengajar yang dihelat oleh Universitas Negeri Yogyakarta mulai bulan Juli lalu. Kegiatan tersebut diawali dengan adanya pelatihan secara daring (15 dan 17/7). Para peserta menyimak penyampaian materi oleh narasumber yang berasal dari dosen-dosen UNY. Pertemuan secara daring dilanjutkan dengan penyusunan dan pengumpulan best practice guru dengan timeline 17 Juli – 31 Juli. “Saya berbangga dengan pencapaian yang diraih oleh guru sekaligus wakil kepala urusan kurikulum MTsN 6 Bantul dalam mewujudkan best practice (pengalaman terbaik mengajar) yang pada akhirnya lolos seleksi tim dan akan dibukukan dalam bunga rampai best practice ber-ISBN,” papar Kepala MTsN 6 Bantul.

Rina Harwati guru MTsN 6 Bantul berhasil bersaing dengan peserta pelatihan berjumlah 156 pendaftar. Hanya dua puluh satu naskah yang dinyatakan layak publish oleh tim Pengabidan Pada Masyarakat (PPM) Fakultas Bahasa dan Seni Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia sebagai panitia penyelenggara kegiatan. “Saya menulis sebuah pengalaman mengajar teks laporan bagi siswa kelas IX menggunakan strategi wiriting workshop. Strategi ini ternyata efektif untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran siswa dalam menulis. Para siswa menjadi termotivasi mengikuti pembelajaran dan menghasilkan teks laporan,” ujar Rina.

Beberapa tahapan seleksi dilalui Rina dengan sunguh-sungguh. Sebelum diwujudkan ke dalam tulisan utuh, panitia memberi tugas dalam bentuk rancangan yang dituangkan ke dalam sebuah lembar kerja. Dari lembar kerja itulah guru Bahasa Indonesia pengampu kelas IX ini mempresentasikannya dalam kelompok-kelompok yang didampingi oleh dosen UNY. Banyak pencermatan dan masukan yang diberikan. Atas masukan pembimbing rancangan yang sudah dibuat kemudian dijabarkan secara detail hingga menjadi karya berjumlah enam belas halaman. “Setelah saya kumpulkan ternyata saya harus merevisi naskah sesuai masukan dari dosen pembimbing. Foto pendukung serta pemilihan diksi yang tepat saya lakukan dengan harapan karya tersebut menjadi baik untuk dibaca. Alhamdulillah, atas arahan Ari Kusmiatun, doktor di bidang kebahasaan dari UNY karya saya lolos seleksi,” imbuh Rina.  Kini Rina bersama guru SMP dan SMA lainnya yang ada DIY sedang menanti proses penerbitan buku bunga rampai tersebut. Di antara dua puluh satu karya yang lolos, ada dua guru yang berasal dari madrasah. Selebihnya adalah guru-guru di bawah naungan Diknas Dikpora. (rin)