Lompat ke isi utama
x
min 2 bantul

Kepala MIN 2 Bantul Ikuti Training Of Trainer (TOT) Konvensi Hak Anak (KHA)

Dikirim oleh liana pada 8 February 2022

Bantul (MIN 2 Bantul ) - Untuk meningkatkan kompetensi profesional Kepala MI/RA di Kabupaten Bantul, Kepala MIN 2 Bantul Siti Fatimah, M.S.I mengikuti Pelatihan Training Of Trainer (TOT) Konvensi Hak Anak (KHA)  yang diadakan oleh KKRA dan KKMI. Pelatihan tersebut diadakan di gedung Balai Desa Trimulnya Kabupaten Bantul. TOT dilaksanakan selama dua hari mulai  Senin 7 Pebruari 2022 sd Selasa  8 Pebruari 2022 pukul 08.00 sd 15.00. Kegiatan ini dihadiri oleh KKRA/KKMI, Kepala Desa Trimulyo, Kasi Dikmad ,Sekdin dan pengawas RA/MI.

Dalam acara pembukaan Senin 7 Pebruari 2022  Kasi Pendidikan Madrasah Kabupaten Bantul Ahmad Musyadad M. Pd.  mengucapkan terimakasih kepada Kepala Desa Trimulyo, yang telah memfasilitasi tempat untuk kegiatan tersebut dan  memberikan apresiasi kepada KKRA dan KKMI untuk mengimplementasikan Konvensi Hak Anak dengan mengambil kloter pertama jenjang Tk/RA, SMP/MTs , SMA/SMK/MA  dengan harapan  akan terwujud  Kabupaten Bantul Layak anak. Berkaitan dengan hal tersebut Kasi Dikmad Bantul telah membuat edaran terkait dengan Sekolah Ramah Anak diantaranya berisi setiap sekolah harus memiliki SK Sekolah Ramah Anak, membuat papan nama, dan menyelenggarakan Deklarasi bersama yang akan dilaksanakan tanggal 22 Februari 2022.

Pelatihan tersebut juga dihadiri oleh Sekertaris Dinas Dr. Titik Sunarti Widyaningsih.S.Pd.MPd. Dalam sambutannya titik mengucapkan terimakasih atas terselenggaranya kegiatan TOT tersebut dengan harapan yang ikut pelatihan selama dua hari ini nantinya akan menjadi trainer disekolahnya masing-masing dan mengucapkan terimakasih kepada yayasan Sekertariat Anak Merdeka Indonesia (Samin) yang mendampingi pelatihan.

Trainer Fatkhudin Muchtar dan Anggoro  Putra, SH menyampaian materi awal tentang tiga dosa besar dunia pendidikan yaitu Intoleransi, Perundungan/bullying dan Pelecehan Seksual dan harapannya setelah pelatihan  selama 2 hari ini peserta pelatihan akan memahami Sekolah Ramah Anak yang aman nyaman untuk menghindari kekerasan karena Anak masih rentan fisik dan psikis  sehingga sering dijadikan sasaran kejahatan. (Fatim).