Lompat ke isi utama
x
MAN 2 Bantul

Kepala MAN 2 Bantul Ikuti Studi Tiru Kepala Madrasah DIY di MAN 1 Banyuwangi

Dikirim oleh Dendy Pramana.P pada 2 October 2025

Banyuwangi (MAN 2 Bantul) – Suasana hangat penuh keakraban sekaligus semangat belajar terasa kental dalam kegiatan silaturahmi dan studi tiru rombongan kepala madrasah dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di MAN 1 Banyuwangi, Sabtu (27/09/2025). Bertempat di aula utama MAN 1 Banyuwangi, acara ini menghadirkan 25 Kepala MAN, perwakilan madrasah swasta, 35 Kepala MTs, serta 21 Kepala MI. Turut mendampingi pula pejabat Kanwil Kemenag DIY dan para Kasi Dikmad dari kabupaten/kota se-DIY.

 

Kunjungan ini bertujuan untuk benchmarking atas berbagai keunggulan MAN 1 Banyuwangi yang telah dikenal sebagai madrasah unggulan di Jawa Timur. Tidak hanya sekadar mempererat silaturahmi, forum ini juga menjadi ruang strategis untuk saling berbagi ide, pengalaman, dan strategi pengelolaan pendidikan Islam agar semakin maju, inovatif, serta responsif terhadap tantangan zaman.

 

Dalam sambutannya, Kepala MAN 1 Banyuwangi, Sugeng Maryono menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kehadiran rombongan dari DIY. Ia memperkenalkan potensi Banyuwangi dengan segala kekayaan budaya dan kearifan lokalnya. Sugeng juga menegaskan bahwa MAN 1 Banyuwangi memiliki kekhasan dalam praktik moderasi beragama, dengan membuka kesempatan bagi peserta didik non-muslim untuk belajar bersama di madrasah. “Madrasah adalah rumah bersama, tempat setiap anak bisa berkembang dan berprestasi tanpa memandang latar belakang agama,” ujarnya tegas.

 

Lebih lanjut, Sugeng juga menyoroti berbagai capaian membanggakan MAN 1 Banyuwangi, baik di bidang akademik, non-akademik, hingga inovasi iptek yang menjadikan madrasah ini salah satu rujukan nasional.

 

Sementara itu, Kepala MAN 2 Bantul, Nur Hasanah Rahmawati yang turut memimpin rombongan, mengungkapkan kekagumannya. “Banyak pelajaran berharga yang bisa kami ambil dari MAN 1 Banyuwangi, terutama dalam pengembangan iptek. Harapan kami, pengalaman ini bisa ditransfer dan diterapkan di madrasah-madrasah DIY,” tuturnya penuh semangat.

 

Acara studi tiru ini ditutup dengan dialog interaktif dan penyerahan cenderamata sebagai simbol persahabatan serta komitmen bersama dalam menggerakkan pendidikan madrasah yang unggul dan berdaya saing di tingkat nasional. (nhr)