Kepala Madrasah dan Guru MTs Negeri 6 Bantul Kompak Ikuti Bimtek Implementasi Kurikulum Merdeka Bantul
(MTsN 6 Bantul) - Senin (30/1/2023) adalah hari pertama Bimtek Implementasi Kurikulum Merdeka yang diselenggarakan oleh Direktorat KSKK Madrasah Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI. Seluruh guru MTs Negeri 6 Bantul didampingi oleh kepala madrasah mengikuti acara bimtek melalui zoom meeting. Bertempat di ruang guru, tiga puluh delapan guru secara bergiliran mengikuti acara dengan serius. “Bapak/Ibu guru yang sedang tidak mengajar mengikuti dan menyimak paparan materi bimtek,” kata Mafrudah Kepala MTs Negeri 6 Bantul.
Materi di hari pertama dimulai pukul 08.00 dengan narasumber Kasubdit Kurikulum dan Evaluasi Suwardi dengan materi Pengantar IKM. Suwardi menyampaikan bahwa tujuan kegiatan bimtek IKM adalah menyosialisasikan kebijakan kementerian agama tentang IKM, menyamakan persepsi kepada seluruh warga madrasah, dan meningkatkan semangat dan gairah warga madrasah dalam berinovasi dan berkreasi. Adapun sasaran bimtek adalah PTP/Kasi Kursis Kanwil Kemenag Provinsi, Kasi Penma Kankemenag Kabupaten/Kota, warga madrasah (pokjawas, kepala madrasah, guru, dan tenaga kependidikan), dan pihak lain (yayasan pengelola pendidikan). Adapun materi kedua adalah kebijakan IKM pada MTs dengan narasumber Chundasah Subkoordinator Kurev MI/MTs Chundasah menyampaikan bahwa kebijakan IKM di madrasah sifatnya opsional. “Kurikulum merdeka diberikan sebagai opsi bagi satuan pendidikan untuk melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024.
Kebijakan kurikulum nasioal akan dievaluasi ulang pada 2024 berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran,” ujar Chundasah. Tahapan penerapan kurikulum mulai prapandemi hingga tahun 2024 dijelaskan Chundasah melalui berbagai skema yaitu saat prapandemi diterapkan kurikulum 2013, pandemi 2020-2021 digunakan kurikulum 2013 dan kurikulum darurat ,pada masa pandemi 2021-2022 diterapkan kurikulum 2013, kurikulum darurat, dan kurikulum prototype di SP dan SMK PK, pemulihan pembelajaran 2022-2024 menggunakan kurikulum 2013, kurikulum darurat, dan kurikulum merdeka sebagai opsi bagi satuan pendidikan, dan terakhir tahun 2024 penentuan kebijakan kurikulum nasional berdasarkan evaluasi terhadap kurikulum pada masa pemulihan pembelajaran.Terakhir, Chusniati menyampaikan materi Menyusun KOM pada madrasah yang berlangsung dari pukul 13.00-15.00.
“Empat hal yang harus dipahami dalam pengimplementasian kurikulum merdeka yaitu memahami garis besar kurikulum merdeka, memahami pembelajaran dan asesmen, memahami pengembangan kurikulum operasional madrasah, dan memahami pengembangan projek penguatan pelajar Pancasila dan profil pelajar Rahmatan lil Alamin,” ujar Chusniati dalam paparan awalnya. “Ada flesibilitas dalam penyusun KOM. Madrasah boleh mengembangkan kurikulum berdasarkan karakteristik madrasah. Ada yang sudah ditentukan oleh pusat dan ada yang dikembangkan oleh madrasah,” imbuh Chusniati.
Kepala MTs Negeri 6 Bantul Mafrudah mendorong guru-guru untuk berpartisipasi aktif dalam mengikuti bimtek. “Ada satu guru yang menyampaikan pertanyaan di sesi kedua pada materi Kebijakan IKM di madrasah. Pertanyaan disampaikan oleh Rina Harwati Waka Kurikulum MTsN 6 Bantul tentang apa yang menjadi fokus perbedaan antara kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka pada penyusunan kurikulum madrasah,” Tanya Rina yang sempat dibacakan oleh moderator Ikha Maya,” kata Mafrudah. Kedua pertanyaan dijawab dengan baik oleh narasumber, Chundasah. (rin)