Lompat ke isi utama
x
KUA Sedayu

Kepala KUA Sedayu: Keluarga Kokoh Jauhi Judol

Dikirim oleh Dendy Pramana.P pada 2 October 2024

Bantul (KUA Sedayu) - KUA Sedayu menyelenggarakan Bimbingan Perkawinan Angkatan ke-3 bertempat di Balai Nikah KUA Sedayu, Selasa (1/9). Dalam sambutannya, Agung Ismarwanto, Kepala KUA Sedayu mengajak calon pengantin untuk menjauhi judi online (Judol). Pesannya bertujuan untuk menekankan pentingnya menjaga stabilitas keuangan dan kehidupan rumah tangga yang sehat sebelum menikah. Judol bisa menjadi sumber masalah keuangan dan ketegangan dalam rumah tangga, sehingga dengan menjauhi aktivitas ini, calon pengantin bisa memulai pernikahan dengan lebih baik.

Menurut Agung, bahaya judol mencakup berbagai aspek yang bisa merusak kehidupan individu dan keluarga. Beberapa bahaya tersebut antara lain. Judol bisa menyebabkan kerugian besar secara finansial. Banyak orang terjebak dalam utang karena tidak dapat mengendalikan keinginan untuk terus berjudi.

Selanjutnya akan memunculkan ketergantungan atau kecanduan. Judol sangat adiktif karena sifatnya yang mudah diakses dan sering memberikan harapan kemenangan yang cepat. Hal ini bisa menyebabkan ketergantungan yang sulit dihentikan. Kemudian dari sisi kesehatan mental, aktivitas judol yang berlebihan dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang, menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi ketika mengalami kekalahan terus-menerus.

Ketergantungan pada judol dapat menyebabkan keretakan dalam hubungan keluarga dan sosial, karena orang yang kecanduan sering mengabaikan tanggung jawab terhadap keluarga dan lingkungannya. Agung menekankan pentingnya menghindari judol untuk menjaga stabilitas hidup, baik secara finansial maupun psikologis, terutama bagi calon pengantin yang sedang mempersiapkan masa depan bersama pasangan.

KUA Sedayu

Jamilludin, Penyuluh Agama Islam KUA Sedayu sebagai Fasilitator Bimwin menyampaikan tentang Konsep Keluarga Sakinah. Keluarga sakinah merupakan konsep ideal dalam kehidupan berumah tangga, di mana tercipta suasana yang damai, tenteram, dan penuh kasih sayang di antara anggotanya. Kata "sakinah" sendiri berarti ketenangan atau kedamaian, dan konsep ini sangat terkait dengan ajaran agama yang menekankan pentingnya menciptakan rumah tangga yang harmonis dan sejahtera, baik dari segi spiritual maupun material.

Jamil menambahkan, komunikasi yang baik dan terbuka merupakan kunci utama dalam menciptakan keluarga sakinah. Setiap anggota keluarga harus merasa bahwa mereka didengarkan dan dihargai. Ketika perbedaan pendapat muncul, penyelesaiannya harus berdasarkan prinsip saling menghormati dan mencari jalan tengah. Ini juga berlaku pada aspek keuangan, di mana keterbukaan dan kerjasama antara pasangan sangat penting untuk mengelola kehidupan ekonomi keluarga dengan baik.

Suhada, narasumber dari Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta menyampaikan tentang Literasi Keuangan. menurutnya, literasi keuangan dapat mengurangi ketimpangan ekonomi, karena individu yang lebih memahami cara kerja produk-produk keuangan akan lebih mudah mengakses layanan keuangan seperti perbankan dan investasi. Sehingga bagi calon pengantin sangat penting memiliki pengetahuan literasi keuangan, menurut Suhada dengan cakapnya dalam literasi keuangann keluarga akan membentuk keluarga yang kokoh. (Jml)