Lompat ke isi utama
x
MTsN6

Kepala dan Waka Kurikulum MTsN 6 Bantul Hadiri Koordinasi Bersama Pengawas Madrasah

Bantul (MTsN 6 Bantul) - Waka Kurikulum dan Kepala MTsN 6 Bantul  menghadiri koordinasi bersama pengawas madrasah, Rabu (31/1/2024) di Warung Pohon Sewon Bantul. Peserta yang terundang khusus waka kurikulum dan kepala madrasah di bawah pengawas pembina, Ening Yuni Soleh Astuti. Agenda pembahasan adalah Sosialisasi Pendampingan Pengawas Madrasah di Era Baru. Acara dipimpin langsung oleh Ening Yuni Soleh Astuti. Ada 12 madrasah binaan yang diundang, termasuk MTsN 6 Bantul.

Ening menyampaikan tugas pendampingan pengawas yang terdiri atas empat tahap yakni perencanaan pendampingan, pendampingan terhadap perencanaan program satuan pendidikan, pendampingan terhadap pelaksanaan program satuan pendidikan, pendampingan terhadap pelaksanaan program satuan pendidikan, dan pelaporan pendampingan.

“Saat ini kita berkumpul bersama dalam melaksanakan tahap pertama pendampingan yakni menyusun perencanaan. Madrasah-madrasah binaan juga sudah saya visit untuk mengisi instrumen pendampingan. Selanjutnya, saya akan mendampingi madrasah-madrasah untuk merencanakan progam satuan pendidikan. Seperti MTsN 6 Bantul yang sudah jalan dengan program 6 Plus Pro U Matsanaba serta MTsN 9 Bantul dengan 9 Program Unggulan Masemba.

Saya berharap madrasah lain dapat segera menyusul dua madrasah yang sudah memiliki program unggulan tersebut,” ujar Ening.
Selain menyampaikan empat tahap pendampingan, Ening juga meyampaikan data madrasah binaan yang telah menyusun EDM di tahun 2022 dan 2023. “MTsN 6 Bantul sudah selesai mengisi EDM tahun 2022 dan sudah saya approved. Tinggal menunggu approved Kemenag Bantul saja, sedangkan tahun 2023 MTsN 6 Bantul juga sudah mengisi EDM. Terjadi peningkatan drastis nilai EDM dari tahun 2022 ke tahun 2023 ini, selamat,” imbuh Ening.

Kepala MTsN 6 Bantul Mafrudah menyampaikan rasa terima kasih atas pendampingan yang telah dilakukan oleh pengawas selama ini. “Ajang ini menjadi kesempatan yang sangat bermanfaat bagi madrasah-madrasah. Oleh karena itu, perlu dilanjutkan dan dirutinkan paling tidak triwulan sekali agar program-program madrasah dapat didampingi secara intensif,” tutur Mafrudah. (rin)