Lompat ke isi utama
x
Mtsn 6 bantul

Kepala dan Guru MTs Negeri 6 Bantul Ikuti Seminar Nasional HGN di UPY

Dikirim oleh liana pada 18 November 2023

Bantul (MTsN 6 Bantul) - Kepala Madrasah dan 1 Guru MTsN 6 Bantul, Putri Pamungkas Cahyaneng Tyas bersama 1000 orang guru se-Provinsi DIY mengikuti Seminar Nasional Hari Guru Nasional (Wujudkan Madrasah Jogja Istimewa melalui Cyber Madrasah dan Anti Bullying). Seminar ini ditujukan bagi guru se-Provinsi DIY yang diselenggarakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DIY. Bertempat di di Auditorium Universitas PGRI Yogyakarta, Jumat (17/11/2023) dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2023 seminar berjalan dengan penuh khidmat.

Dalam sambutannya, Kepala Kanwil Kemenag DIY, Masmin Afif mengatakan guru saat ini tidak hanya mendidik dan membimbing, tapi juga wajib menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan aman. Selain itu, sebagai tonggak pendidikan guru didukung dengan adanya deklarasi ramah anak guna mewujudkan madrasah jogja istimewa dengan anti bullying dalam pendidikan. "Guru saat ini tidak hanya mendidik dan pembimbing tapi juga wajib menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan aman, dengan komitmen deklarasi ramah anak guru sebagai tonggak pendidikan mari kita wujudkan madrasah jogja istimewa dengan anti bullying dalam pendidikan", ujar Kepala Kanwil Kemenag DIY.

Dedy Andrianto sebagai salah satu narasumber menjelaskan guru harus menelusuri dari akar mengapa seorang siswa melakukan tindakan pembullyan. Dikemukakan Dedy bahwa salah satu alasan siswa melakukan bullying adalah munculnya kekecewaan. "Guru harus menelusuri dari akar mengapa siswa kita suka membully bisa jadi karena rasa kecewa mereka, seperti ketidakadilan orang tua, ketidakadilan guru, ketidakadilan pemimpin dan lain sebagainya", ujar Dedy.

Kepala MTsN 6 Bantul, Mafrudah menyambut baik kegiatan ini, karena saat ini banyak anak-anak yang ikut genk motor di luar melakukan aksi sampai pada tindak bullying di antara mereka. Sebenarnya edukasi dari madrasah sudah kian masif, tapi ternyata di era digital ini sangat mudah mereka melakukan komunikasi antar genk diluar, sehingga madrasah susah untuk menghendelnya. Diharapkan kegiatan ini dapat menekan bahkan dapat menjadikan zero bullyi di madrasah. "Kegiatan ini diharapkan dapat menjadikan zero bullying di madrasah untuk menekan tindak bullying di tengah siswa baik di dalam madrasah maupun kegiatan siswa diluar madrasah", ujar Mafrudah. (put/rin)